Langsung ke konten utama

Judul Kdrama

Review Kdrama Hwayugi or Korean Odyssey

Black Knight Episode 12 Part 2

Ada yang kencan nih, tampak senyum kebahagiaan Moon Soo Ho dan Hae Ra.
Jung Hae Ra meminta Moon Soo Ho menutup mata, ternyata Jung Hae Ra ingin memakaikan bedak tanpa Moon Soo Ho tahu. Langsung saja Soo Ho tertawa, begitu pula Hae Ra. Kamu terlihat cantik, apapun yang kamu lakukan ujar Moon Soo Ho kepada Hae Ra." Malam itu mereka saling berbagi cerita, canda dan tawa. Indahnya kebersamaan mereka.
Hak Cipta Gambar KBS2 

Simak yuk kisahnya... 
Kabar terbaru Jang Baek Hee 
Jang Baek Hee rajin berolah raga pagi di musim dingin masih tetap keluar di alam bebas. Dengan memakai jaket tebal dan penutup kepala kelihatannya Jang Baek Hee menikmati olahraga paginya. Jang Baek Hee  mulai berpikir mengapa tulisan kutukan di tangannya tidak terhapus, padahal cincinnya sudah berada di tangan pemiliknya.  hanya satu cara menemukan keberadaan Jeom Bok. Tanpa sengaja Jang Baek Hee  seperti biasanya tetap berolah raga pagi, ada seseorang yang mirip sekali dengan Jeom Bok sedang mengendarai sebuah sepeda. Jang Baek Hee yang baru sadar itu adalah Jeom Bok segera memanggilnya berulang kali, namun orang itu sudah berlalu, sepertinya tidak mendengar panggilannya.
Jang Baek Hee ke Butik mencari Sharon, lewat penuturan asisten Sharon, akhirnya Jang Baek Hee tahu Sharon ternyata tinggal di rumah Moon Soo Ho selama sebulan. Jang Baek Hee datang ke rumah Moon Soo Ho. Mendengar suara Jang Baek Hee mencari dirinya, Sharon segera masuk ke dalam selimut bersembunyi, Jang Baek Hee tentu saja langsung memukul berkali-kali Sharon yang berada dibalik selimut hingga akhirnya Sharon keluar. Sharon merasa Jang Baek Hee seakan hendak membunuhnya. Jang Baek Hee yang kelihatan kesal mengatakan, "Kalau begitu mati saja" (hehehe...) 
Sharon dan Jang Baek Hee kini berada di butik.
Jang Baek Hee meminta agar Sharon segera pergi dan keluar dari rumah Moon Soo Ho. Sharon ingin tinggal seatap selama sebulan lamanya, selama lebih dari 200 tahun aku mendambakannya. Aku hanya ingin tinggal di dekatnya. 
Jang Baek Hee mengatakan, "Cerita itu akan segera terungkap, kau tidak boleh melakukan hal itu. Kemudian Jang Baek Hee menceritakan dia melihat Jeom Bok. Laki laki tua yang ada tompel di pipinya, sekarang dia terlihat muda. Jang Baek Hee kini menemukan cara untuk menghapus tulisan kutukan itu yaitu menemukan Jeom Bok. Jang Baek Hee meminta sekali lagi Sharon untuk keluar dari rumah Moon Soo Ho.


Chul Min bertemu Sharon 
Ayah Park Gon alias Chul Min yang berada di toko pakaian Young Mi melihat foto lama, sebuah foto yang mirip Seo Rin yaitu cinta pertamanya yang membuatnya menjadi berambisi menjadi kaya dengan melakukan cara apapun. Dari informasi Young Mi, Chul Min ke Butik Sharon namun Sharon tidak ada, masih berada di luar. Dalam perjalanan pulang, akhirnya tanpa sengaja Sharon dan Chul Min bertemu. Sharon tidak mengenali Chul Min karena sekarang Chul Min sudah tua. Chul Min yang mengenali nya langsung memanggil Seo Rin Nuna, Seo Rin Nuna... Sharon yang mendengar namanya disebut heran dan balik bertanya, kamu mengenaliku?, Chul Min berkata, "Aku bocah, loper koran itu. Bagaimana bisa kamu tidak berubah sama sekali ?. Chul Min heran dan seakan tak percaya tak ada yang berubah di wajah Sharon, Sharon tidak menua sama sekali. Namun Chul Min mungkin terkejut atau menderita penyakit tertentu, tiba tiba saja dadanya sakit dan terasa sesak sehingga dia terjatuh, duduk tersungkur di jalanan. Melihat hal itu seorang pegawainya segera menolongnya. Sharon dengan cepat lari dan bersembunyi di balik tembok. Sharon juga terkejut bertemu dengan Chul Min. Chul Min masih memandang jalan, kini Sharon sudah menghilang lagi dari pandangannya.
Chul Min berteriak, "Aku menjadi kaya karenamu, aku mendapatkan uang dengan cara apapun. Aku sudah kaya Seo Rin. 
Sharon yang melihatnya dari balik tembok, terucap dalam hati," Aku sudah memintamu berpura-pura tidak mengenaliku.
Sharon mulai memikirkan apa yang sudah Chul Min perbuat dengan keluarga Moon Soo Ho. Sharon teringat dengan foto pelaku kebakaran yang Moon Soo Ho tunjukkan padanya.
Sharon sepertinya terkejut bertemu dengan Chul Min, mendadak dia membatalkan janji makan malam bersama Moon Soo Ho karena dirinya merasa demam.

Kencan Moon Soo Ho dan Hae Ra 
Janji makan malam dengan Sharon dibatalkan oleh Sharon karena sakit, Moon Soo Ho tentu saja menghubungi Hae Ra, kali ini mereka ingin kencan berdua. Kini mereka berada di arena game, sebuah tempat bermain, Moon Soo Ho berusaha mendapatkan boneka untuk Hae Ra dan berhasil. 
Setelah itu mereka berada di atas jembatan, pemandangan tampak indah dari atas jembatan ini. Terlihat laut dan gedung gedung tinggi dengan lampu warna warni berkilauan menembus cahaya malam. Indahnya langit malam. (Sepertinya Moon Soo juga kesini kemarin berdiri merenung memikirkan ancaman Chul Min yang ingin menyakiti Hae Ra).
Hae Ra yang sudah memperoleh gaji hari ini, ingin mentraktir Moon Soo Ho, mengajaknya makan malam bersama. Nampak Hae Ra dan Moon Soo Ho tersenyum bahagia, mereka tertawa dan bercanda. Moon Soo Ho berusaha menyuap Hae Ra namun terlalu besar untuk masuk di mulut Hae Ra, hehehe... Hae Ra meminta Moon Soo Ho menutup mata, ternyata Hae Ra memakaikan bedak di wajah Moon Soo Ho. Tentu saja membuat Moon Soo Ho tertawa. Moon Soo Ho mengatakan, "Kamu terlihat cantik apapun yang kamu  lakukan."
Malam itu mereka bersama saling berbagi cerita, canda dan tawa. Mereka betul betul menikmati indahnya kebersamaan mereka.
Kini mereka berada di mobil sedang menyaksikan bioskop mobil. Sebuah layar besar yang dipasang tinggi,  orang orang bisa menyaksikan film di dalam mobil. Sebuah kencan yang biasa dilakukan oleh orang di Kota Seoul.
Di dalam mobil Hae Ra terlihat bosan melihat film, Moon Soo Ho mengatakan, "Menurutku takdir itu ada, pertama kita bertemu di waktu kecil. Kita lama bertahan dan kini bertemu lagi. 
Hae Ra memandang dalam dalam berkata," Soo Ho ya, bagaimana jika kita jangan berpisah lagi. Soo Ho berkata, "Kita tidak akan pernah melakukan itu lagi. Sambil mencium tangan Hae Ra. Hae Ra bersandar di bahu Moon Soo Ho.

Kegiatan Sharon di rumah. 
Sementara di rumah Sharon mendengar dari bibi jika  Jung Hae Ra dan Moon Soo Ho lagi berkencan malam ini. Tentu saja membuat Sharon marah, emosi, campur menjadi satu. Sementara dirinya sudah memberitahu ke Moon Soo Ho kalau lagi sakit, mereka malah menikmati kencan berdua.
Sharon yang emosi mengambil bawang bombay mencincang cincang dengan sangat kasar, hingga bibi heran dibuatnya. Sharon beralasan bawang bombay membuatmu menangis. Bibi sih maklum saja karena memang bawang seperti itu.
Sharon betul betul meluapkan kemarahannya pada sebuah boneka, berkali-kali dia memukul boneka, membanting semua yang ada di dekatnya. Hingga Sharon melihat foto keluarga Jung Hae Ra. Potret Hae Ra bersama ayah dan ibunya ketika masih berumur 14 tahun. Sharon kini merancang skenario di otaknya, ingin melakukan tuduhan pelaku kebakaran itu adalah pria yang memakai kaca mata sambil memandang foto ayah Hae Ra.

Keesokan harinya, Sharon yang baru bangun terkejut dan marah karena pagi pagi sekali Hae Ra dan Moon Soo Ho berangkat lebih awal sepertinya mereka kencan lagi. Bibi tanpa sengaja sering menceritakan  kegiatan Hae Ra kepada Sharon. Bibi sebenarnya butuh teman bicara saja namun bibi tidak tahu jika Sharon sangat cemburu jika bibi selalu membicarakan Moon Soo Ho dan Hae Ra. Terucap dalam hati Sharon, Jung Hae Ra wanita sialan. 
Di Butiknya, Sharon memandang kartu nama Chul Min yang ditinggalkan kepada asisten Sharon. Kini kartu nama tersebut berada ditangan Sharon. Sharon menatap begitu lama kartu nama Chul Min. Seolah ingin memanfaatkan Chul Min. Entahlah apa yang dipikirkan Sharon saat ini.

Kemudian Sharon meminta kepada asistennya untuk membawakan  "Batu Asahan", Sang asisten tahu jika kondisi Sharon dalam keadaan sudah tidak tertahankan.
Sharon membuka sebuah kotak, mulai menajamkan pisaunya, pisau kecil berbentuk perak. Dka mengasah berulang ulang. Sharon nampak begitu emosi dan tak terkendali. Kini dia menatap pisaunya. Entah apa rencananya kali ini untuk menyakiti Jung Hae Ra.

Moon Soo Ho dan Jung Hae Ra 
Moon Soo Ho dan Hae Ra berangkat lebih pagi di hari sabtu karena Moon Soo Ho ingin mengajak Hae Ra mengunjungi berbagai tempat.
Tempat Pertama adalah sebuah rumah besar tradisional. Moon Soo Ho ingin  membeli rumah itu untuk Jung Hae Ra. Tinggal di rumah tradisional dan melestarikannyanafalah impian Hae Ra sejak dulu yang pernah dia katakan kepada Moon Soo Ho.
Sebuah rumah tradisional yang besar dan luas, butuh waktu 2 bulan untuk renovasi bisa kembali terlihat  bagus seperti dahulu. Namun Hae Ra tidak ingin karena rumahnya terlalu besar, apa yang dilakukannya sendirian dirumah sebesar itu.
Moon Soo Ho mengatakan, "Kamu tidak akan sendirian, ada aku. Ada bibimu juga."   Hae Ra tersenyum senang. 
Tempat Kedua adalah sebuah gunung dengan tampak banyak pepohonan.
Moon Soo Ho mengajak Hae Ra  ke tempat abu ayahnya disebarkan,  Ayo beri salam pada ayahmu ujar Moon Soo Ho. Hae Ra berkata, abunya disebarkan di gunung sebagai penguburan alami. Chul Min mengatakan kepada Hae Ra seperti itu. Terasa mencurigakan, Moon Soo Ho berniat memenjarakan Chul Min dan  tidak akan membiarkannya menghancurkan kota kita. 
Hae Ra mengatakan, "Ketua Park Chul Min orang yang  menakutkan.
Moon Soo Ho menenangkan Hae Ra, jangan khawatir. Karena Soo Ho selalu benar, ujar Hae Ra sambil tersenyum. Mereka berjalan menyusuri gunung, kondisi cuaca sangat dingin terasa, mereka akhirnya turun.

Tempat Ketiga adalah Soo Ho ingin melebur cincin pemberian Jang Baek Hee menjadi cincin pasangan. 
Hae Ra mengenakan cincin perak tua itu, terlihat cincin nenek nenek namun sangat nyaman ketika Hae Ra memakainya. Kelihatannya Hae Ra senang.
Moon Soo Ho memperlihatkan cincin perak tersebut kepada seorang pria, pria ini berpendapat cincin perak ini sangat berharga, bukan cincin perak biasa, tiada duanya, usianya mencapai 200 tahun. Lebih baik mempertahankan bentuk aslinya. Buatlah cincin pasangan dari bahan lainnya. Ini sebaiknya tidak dilebur ujar pria itu kepada Moon Soo Ho. 
Moon Soo Ho lalu memberikan cincin perak itu ke Jung Hae Ra, meminta Hae Ra mengenakannya di ulang tahun pernikahan mereka yang ke 20. Hae Ra tersenyum dan menerimanya.

Kini Moon Soo Ho dan Hae Ra kembali ke kantor Moon Soo Ho. Moon Soo Ho mengadakan rapat bersama pekerja kantornya, mereka menunjukkan bukti bukti properti Chul Min. Bahkan membeli dan menjual tanah milik ayah Hae Ra mendapatkan keuntungan besar. Kini mereka masih mencari bukti bukti dan masih melakukan penyelidikan.
Rapatnya sudah selesai, Moon Soo Ho menghampiri Hae Ra yang masih menunggunya. Tampak di jemarinya Hae Ra kini mengenakan cincin itu. Moon Soo Ho berkata, Kamu bilang cincin nenek nenek, tapi kelihatan bagus dijemarimu."
Hae Ra mengatakan, "Aku merasa senang bila memakai ini. Aku juga mendapat kekuatan. "
Lalu kemudian mereka adu ponco, Hae Ra menang. Moon Soo Ho becanda rupanya sengaja membuat dirinya kalah, hehehe... Akhirnya mereka hendak pulang, karena Sharon sakit, Hae Ra ingin membeli buah dalam perjalanan pulang. Orang merasa tertekan dan kesepian saat sakit. Moon Soo Ho setuju dan segera mengambil barangnya di dalam ruangan.
Hae Ra yang menunggu Moon Soo Ho, membaca pesan singkat dari Ayah Park Gon yaitu Chul Min atau Tuan Park, smsnya berbunyi...
'Kamu tidak mau mengambil toko itu karena merasa bersalah pada Ayah Moon Soo Ho? Atau karena perbuatan ayahmu pada Doktor Moon, Doktor Moon tidak tewas karena  kebakaran itu tapi karena ayahmu membunuhnya. Begitu Soo Ho mulai menginvestigasi masa lalunya, dia akan tahu segalanya tentang ayahmu juga. Aku akan mengirimkan dokumen yang sudah kutulis kan kepada Soo Ho dari kepolisian dalam waktu dekat. Kita bisa membahas yang lainnya empat mata."
Hae Ra yang membaca pesan singkat dari Ketua Park sangat terkejut, Hae Ra mengingat kejadian masa lalu, saat dirinya masih berusia 14 tahun. Hae Ra mendapatkan dan membaca sebuah dokumen ayahnya hendak mengirim Moon Soo Ho ke panti asuhan. Karena ayahnya tidak senang Hae Ra dekat dengan Moon Soo Ho kala itu. Hae Ra juga menuduh sang Ayah jahat karena mengira ayahnya mengambil dokumen curian dari Doktor Moon, Hae Ra marah saat itu, menanyakan kepada Sang Ayah, apa ayah tidak merasa bersalah kepadanya?  Ayah lah yang menghasilkan uang dengan dokumen curian dari doktor Moon. Ayahnya marah menyuruh Hae Ra untuk menutup mulut. Bahkan Hae Ra mengancam Ayah jika mengirim Moon Soo Ho ke panti asuhan, dirinya akan kabur dari rumah juga.
Hae Ra kini menatap Moon Soo Ho di dalam ruangannya. Moon Soo Ho datang menghampiri mengajak Jung Hae Ra untuk pulang. Moon Soo Ho menanyakan apa ada masalah hendak meraih tangan Hae Ra.
Hae Ra menghindar dan berkata, tidak. Kelihatan Hae Ra bersikap berbeda, terkesan dingin, namun sebenarnya  Hae Ra gugup dan takut, ancaman Chul Min kepadanya membuat Hae Ra nampak terkejut dan membuatnya mengingat ayahnya di masa lalu yang bertindak keji terhadap Ayah Moon Soo Ho, Setelah membaca pesan dari ketua Park. Entahlah apa yang dipikirkan Jung Hae Ra...Bersambung


Hubungan Hae Ra dan Moon Soo Ho sudah semakin mesra dan kelihatannya sulit terpisahkan, namun kehadiran Sharon dan Ketua Park alias Chul Min mengganggu hubungan mereka.
Apa benar ayah Jung Hae Ra terlibat atas kematian ayah Moon Soo Ho, itu masih tanda tanya karena kematian ayah Hae Ra juga mendadak dan semua asetnya dibeli dengan harga murah oleh Ketua Park. Justru yang mengambil keuntungan besar atas kematian ayah Moon Soo Ho dan kematian ayah Jung Hae Ra adalah ketua Park. Mendadak kehidupan Hae Ra miskin.
Ketua Park Chul Min semakin haus akan kekayaan setelah melihat Sharon lagi. Sharon telah menanamkan di hati Chul Min sejak dahulu untuk menjadi kaya dengan cara apapun. Chul Min kembali ingin lebih kaya setelah melihat Sharon... Wadduh...
Sharon  yang menatap kartu nama Chul Min Akankah bekerjasama menjatuhkan Jung Hae Ra, entahlah yang pasti saat ini Sharon cemburu dan sangat marah kepada Jung Hae Ra.

Cinta Hae Ra dan Moon Soo Ho kembali teruji. Moon Soo Ho sudah pasti akan melakukan penyelidikan tentang kematian ayahnya namun Hae Ra yang merasa bersalah sepertinya dirinya bisa saja mundur dan pergi meninggalkan Moon Soo Ho, karena dia merasa ayahnya telah melakukan kesalahan  kepada Ayah Moon Soo Ho. Hae Ra malu akan ayahnya di masa lalu. Semoga Hae Ra mampu bertahan dan menahan diri untuk tetap selalu percaya kepada Moon Soo Ho.
Semoga saja ciri khas Hae Ra yang selalu baik dan berpikir positif. Dirinya bisa bertahan apalagi sekarang dirinya telah kembali memakai cincin Boon Yi, cincin tersebut sudah di doakan tepat di bulan purnama di masa lampau... Masih penasaran apa doa Boon Yi saat itu... Boon Yi dan Hae Ra Se jiwa, wajah yang sama mencintai pria yang sama cuma beda waktu dan zaman... Mungkinkah cinta Boon Yi yang begitu besar kepada Tuan Lee Myung Soo sehingga hidup lagi di kehidupan berikutnya menjadi Jung Hae Ra mencintai Moon Soo Ho.

Baca Juga Review Kdrama  Black Knight (Completed)  :
    Baca Juga Curhatku :
      Annyeong Haseyo,... Kamsahamnida...Terima Kasih Sobat Kdramasista ... 
      NO SPAM, Berikan Komentar yang relevan dengan pembahasan... 
      NO COPAS GAMBAR, NO COPAS TULISAN ... HARGAI SEMANGAT PENULIS...Berbahagialah Sobat Kdramasista ... 


      Postingan populer dari blog ini

      Temperature of Love update 3

      Hyun Soo dan Jung Sun kini bersama lagi...terlihat bahagia. Ikuti Yuk Kisahnya...  Kondisi keuangan Restoran Good Soup berangsur angsur sudah mulai membaik, berkat dukungan dana investasi Direktur Park. Beberapa waktu yang lalu Jung-Sun pernah tampil di sebuah acara tv, Star Favorit Dish, menu spesial Aktris Lee Dell Hee. Dia memenangkan kompetisi memasak tema masakan kesukaan sang Aktris, dengan juri sang Aktris sendiri. Dia memuji ketampanan Jung-Sun.dan memuji masakan Jung-Sun. Hak Cipta Gambar SBS Dia pun berkata, " Aku merasa seperti kembali ke usia 20 an lagi saat menjelajahi jalanan kota Paris bersama suamiku, melelahkan tapi aku merasa senang. Chef Jung-Sun berkata," Terima kasih,  inilah alasanku memasak. Aku ingin membuat orang bahagia meski hanya untuk sementara.  Setelah itu Jung Sun melakukan wawancara terbuka dengan media dan memposting fotonya. Jung-Sun yang tampan dan pandai memasak, dalam waktu singkat sosoknya menjadi terkenal. Banyak pengun