Langsung ke konten utama

Judul Kdrama

Review Kdrama Hwayugi or Korean Odyssey

Update Episode 13 Because This is My First Life

" Saat itu aku berumur 20 tahun dan aku tidak bisa memahami karakter si istri. Apakah keberadaan kamar itu lebih penting daripada berbohong tentang perselingkuhan?.
Ji Ho membaca Novel Favoritnya   "To Room 19"...

Ji Ho yang lagi duduk di halte Bus sedang menatap Novel "To Room 19"... Novel favoritnya semasa kuliah. 

Ada yang menarik dari  Novel ini...apakah ada hubungannya dengan kehidupannya saat ini?? 

Simak yuk kisahnya 
Karena Ini Pertama Kalinya Memasuki Kamarmu
Setelah saling mengucapkan selamat malam, tiba tiba saja Se Hee  masuk kamar Ji Ho, Ji Ho terpana dan terperanjat. Ji Ho menyetujui dan menyatakan iya kepada suaminya, Se Hee mengajaknya malam ini tidur bersama.
Ji Ho keluar dan menyediakan beberapa buah jeruk. Mereka berbincang panjang lebar. Se Hee masuk kamar pertama kali sejak Ji Ho menempati kamar ini. Se Hee merasa nyaman dan kamarnya terasa sama seperti Ji Ho. Baunya sama seperti Ji Ho.
Se Hee sebenarnya menyukai bau kamar yaitu mencium aroma tubuh Ji Ho di kamar ini. Ji Ho menyangka kamarnya bau sesuatu.(padahal itu bau khas aroma tubuh Ji Ho hehehe...). 

Se Hee melihat sebuah Novel yang berjudul "To Room 19" dan menanyakan isinya tentang apa kepada Ji Ho.   itu Novel  favorit Ji Ho semasa kuliah dulu. Sekarang dia mengulang lagi membacanya.
Ji Ho pun menceritakan  panjang lebar, "Ada pasangan suami istri mereka pasangan yang sempurna. Bahkan di mata orang lain mereka juga puas kehidupan keluarga mereka yang bahagia dan harmonis. Tapi sang istri tiba tiba ingin punya kamar sendiri pada suatu hari. Jadi Sang suami menyediakan kamar untuknya di lantai dua. Kemudian mereka menamainya "Kamar Ibu"  tapi tak lama setelah itu anak anak mulai memasuki kamar itu. Karena keluarga yang keluar masuk kamar itu, kamar itu menjadi ruang keluarga biasa. Jadi Sang istri pun menyewa kamar di hotel yang jauh dari rumah tanpa memberi tahu siapapun. Seiring waktu selama beberapa jam dia tinggal sendirian disitu. Dia tidak melakukan apapun, dia merasa senang hanya berada dalam kamar itu.  
Se Hee melanjutkan, "Karena kamar itu ruang dimana dia merasa sendirian dengan nyaman. Menikah juga, berarti bahwa waktu dan ruangmu untuk sendirian lagi, sudah tidak ada lagi. Tidak bersama orang lain. Memang bisa membuatmu bahagia, aku paham itu. Isi ceritanya bagus. 
Namun menurut Ji Ho itu kisah sedih, Ji Ho teringat Se Hee waktu membaca buku ini, karena dulu Se Hee hanya bertanggung jawab atas rumah, kucing. Se Hee tidak ingin menikah. Jika hidup seperti itu, bukankah akan kesepian? Pernahkah terlintas akan kesepian?"
Se Hee menjawab, menurutku aku tak pernah merasa akan kesepian. Daripada menoleransi orang lain menurutku sendirian itu lebih baik. Begitulah aku hidup sampai sekarang.  
Narasi Ji Ho...
"Jika satu satunya cinta dalam hidupnya telah pergi dari dunia ini, dan kalau memang demikian akankah dia bisa memulai cinta lagi?."
(Ji Ho merasa sedih apa masih ada cinta untuknya bagi Se Hee) 

Karena sudah larut malam, Se Hee mengajak Ji Ho tidur. Se Hee beranjak mengambil bantalnya. Ji Ho langsung berdiri membereskan kamarnya, dan menyemprot kamarnya sambil mencium aroma tubuhnya (Ji Ho masih menyangka dirinya bau sesuatu, hehehe). 
Ji Ho baring dan menunggu kedatangan Se Hee. Dia begitu gugup. Berbicara kepada dirinya sendiri, "Aku bukan anak kecil, sebaiknya aku bersikap dewasa." 
Mendengar langkah kaki Se Hee mendekat, Ji Ho pura pura tidur. Suaminya Se Hee memanggil namanya Ji Ho ssi, kamu sudah tidur. Ji Ho menjawab, iya (mana ada orang tidur menjawab... Hehehe).  
Ji Ho membuka mata memandang suaminya Se Hee. Kini telah baring disisinya. Saling memandang lama. Se Hee memandang istrinya dalam dalam, Se Hee berkata, "Apa aku boleh memelukmu?. Ji Ho mengatakan iya.  Se Hee berkata," Aku senang kau berhenti jadi penulis naskah. Ji Ho kaget dengan pernyataan Se Hee. Se Hee meralat ucapannya bahwa dia hanya bercanda.
Se Hee memeluk istrinya, Se Hee menyukai aroma tubuh Ji Ho. Ji Ho bertanya apakah aku bau?. Se Hee mendekap lebih erat tubuh Ji Ho. Mengatakan ini aroma tubuhmu, aku mencium aroma tubuhmu.". 
Ji Ho bertanya, Bolehkah aku menciummu?, pasangan suami istri ini saling berciuman. 
Narasi Ji Ho... 
Hari ini hari pertama dia memasuki kamarku. Itupun sudah cukup bagiku. 

Hari sudah pagi, Se Hee keluar dari kamar Ji Ho. Ji Ho terlihat begitu lelap tidur, suara dengkur nya terdengar nyaring oleh Se Hee. Se Hee menatap istrinya dan menutup kamar pelan pelan.  Tidak ingin mengganggu tidur istrinya yang lelap.
Siap siap Se Hee ingin membuat sarapan spesial untuk Ji Ho. Sibuk browsing cari resep, dia sibuk membuat memasak  nasi telur dadar...
Cantikkkknya masakan Se Hee... dia menyimpan sarapan dan menulis Secarik kertas, "Aku berangkat kerja duluan. Selamat sarapan.  
Ji Ho terbangun dan bergumam," Sungguh malam yang indah, aku sudah selesai tidur malam ini. "Apa aku kemarin langsung tertidur? Apa ini nyata?  Bisa bisanya aku melewatkan kesempatan emas itu?. 
Ji Ho terlihat historis, kesal dan tak percaya dirinya tertidur sangat lelap melewatkan malam bersama suaminya. (Ji Ho sih tidur lelap sekali... Hehehehe) 

Mengingat kejadian semalam, ternyata setelah mereka ciuman, Se Hee keluar mengambil minuman kaleng di lemari es,  ingin minum bersama Ji Ho. Ji Ho yang mungkin sangat lelah, akhirnya tertidur. Se Hee masuk kamar  hanya memandang istrinya yang sangat lelap hingga terdengar bunyi dengkurannya, hehehe.... (malam yang terlewatkan... Kasihan Ji Ho dan Se Hee). 

Ji Ho yang baru bangun tersenyum memandang masakan suaminya. Kelihatannya cantik dan menarik.
Namun baru sesendok mencobanya, bawangnya tak dimasak, Ji Ho bergumam, apa dia suka masakan mentah?,  (protes masakan suami yah Ji Ho... Hehehe) 

Di halte Bus, 
Ji Ho juga menatap di layar Handphone masakan sang suami, tersenyum bahagia.
Ji Ho melihat poster besar promo drama "Lets Eat"  (Hwang Se Hee, Hye Yong Seok) yaitu penulis naskah drama dan sutradara yang dulu bekerjasama dengan Ji Ho. Namun Ji Ho mengundurkan diri.  Ternyata drama mereka sudah tayang dan sedang mengadakan jumpa pers. 
Tiba di kafe Ji Ho menerima kartu nama dari Bok Nam, seorang pria datang mencari Ji Ho dan menitipkan kartu nama ke Bok Nam. Pemimpin produksi mencari seorang penulis yang bernama Ji Ho. 

Pertemuan Ji Ho dan Go Jung Min
Ji Ho masih mengingat sejak dirinya hampir di perkosa  dan diperlakukan tidak adil oleh sutradara, dan asisten sutradara yang lalu, Ji Ho sudah tidak ingin menulis lagi, dia membuang kartu nama itu di tempat sampah.
Seorang wanita cantik dan anggun memungut dan menyapa Penulis Yoon. Dia memperkenalkan dirinya ternyata pemimpin produksi itu bernama Ko Jung Min, pemimpin perusahaan produksi My Entertainment. Ji Ho tidak menyangka jika pemimpin seorang perempuan cantik. Begitu pun Ko Jung Min, dia tidak menyangka penulis Yoon adalah pemilik anting cantik itu. Mungkin ini takdir.
Pemimpin produksi itu mengajak Ji Ho bekerja sama, dia datang setelah membaca naskah drama Ji Ho saat masih bekerja dengan sutradara Park. Ceritanya tentang pelajar Asrama. Dia sangat penasaran ingin bertemu dengan penulis Yoon. 
Ji Ho langsung menolak,karena dirinya sudah tidak menulis lagi, karena sudah menikah. 
Ji Ho mengatakan, "Setelah menikah aku berhenti menulis." Ji Ho meminta maaf karena sudah jauh jauh datang kesini. 
Pemimpin Produksi berkata, "Kenapa alasan itu kedengarannya seperti alasan sedih menurutku?", sambil memberikan kembali kartu namanya, "Kalau kalau kau ingin mengatakan yang sebenarnya daripada kasih alasan yang menyedihkan hubungi aku kapan saja. Walau kita tidak bekerja sama kita bisa pergi keluar minum bersama."
Pemimpin Produksi itu segera pamit dan pergi. 

Hubungan  Ho Rang dengan Won Seok... 
Akhirnya Won Seok membebaskan Ho Rang, dia ingin putus. Won Seok tidak ingin Ho Rang menunggunya lagi. Apalagi tanpa sengaja Won Seok melihat pada handphone Ho Rang chatting dengan pria yang bersungguh sungguh mencari seorang istri dan berniat menikah.
Pasangan ini akhirnya putus, sebenarnya Ho Rang sangat sedih dan terus menangis kepergian Won Seok, dia tidak sanggup pisah dengan Won Seok. Ho Rang bahkan berjanji tidak meminta menikah lagi, dia memohon dan memeluk Won Seok merasa bersalah, namun Won Soek sudah bulat keputusannya. Ini semua demi kebahagiaan Ho Rang. Karena Won Seok tahu Ho Rang sangat ingin menikah. Pesan Won Seok, "ku harap kau bisa jujur dengan perasaanmu."

Pertemuan Soo Ji dengan Direktur Ma Sang Goo
Soo Ji selalu menolak dengan berbagai alasan tidak ingin Direktur Ma datang ke apartemennya, bahkan Soo Ji tidak ingin urusan pribadinya di ketahui dan dalam kamus ya tidak ingin ada pernikahan. Dia hanya ingin berkencan dengan Direktur Ma. 
Direktur Ma penasaran dengan kehidupan Soo Ji, diam diam dia mengikuti Soo Ji pulang, terlihat ibu Soo Ji menyambut kedatangan anaknya dan memeluknya. 
Pagi hari ibu Soo Ji hendak kembali ke Namhae, Soo Ji ingin mengantar ibunya ke terminal Bus, namun ibunya tidak ingin Soo Ji karena Soo Ji akan segera ke kantor.
Direktur Ma tiba tiba muncul di hadapan Ibu Soo Ji dan memperkenalkan dirinya sebagai pacar Soo Ji. Dia bersedia mengantar Ibu Soo Ji. Ibu Soo Ji sangat senang ternyata putrinya punya pacar dan segera ikut ke mobil Direktur Ma. Soo Ji awalnya menolak, namun ibunya sendiri yang ingin diantar oleh Direktur Ma. 

Pertemuan selanjutnya, Soo Ji kesal dan marah karena Direktur Ma selalu masuk wilayah privasinya, Soo Ji tidak ingin diketahui apapun mengenai dirinya. Dia menyalahkan Direktur Ma, namun Direktur Ma tetap bertekad ingin bersama Soo Ji di dunia ini. 
Soo Ji akhirnya curhat dengan sedih dia menceritakan bagaimana kehidupan dirinya yang lahir tanpa ayah, tentang  ibunya yang cacat bekerja di sebuah restoran demi membesarkan dirinya. Untungnya dirinya giat belajar, dan masuk ke perusahaan yang gajinya besar. Jadi dirinya bisa membantu ibunya.
Soo Ji lanjut berkata, " Aku tak tahu seperti apa duniamu, dimana keluargamu tinggal, ibuku hanya punya diriku, yang bisa diandalkannya di dunia ini. Saat dia tutup usia nanti, cuma aku orang yang akan menguburnya. Untuk dunia yang harus kujalani, jadi jangan beri aku harapan palsu. Kalau kau bersikap baik seperti ini aku malah ingin menjadi bagian dari duniamu."

Sementara itu Ji Ho yang lagi duduk di halte Bus memandang Novel 'To Room 19"... 
Narasi Ji Ho...
"Kamar tersembunyi milik karakter utama akhirnya ketahuan oleh suaminya. Dan wanita itu berbohong ke suaminya kalau dia berselingkuh." 
Saat itu aku berumur 20 tahun dan aku tidak bisa memahami karakter si istri. Apakah keberadaan kamar itu lebih penting daripada berbohong tentang perselingkuhan?.
Kurasa aku mengerti, karena jika orang tahu tentang kamar itu, orang pasti menganggap kamar itu tak penting. Tapi walau begitu kenapa dia mesti berbohong dia berselingkuh?" 
Ji Ho mengingat saat masih kuliah dulu, Soo Ji membacakan bagian dari Novel itu, yakni, 
"Selama bertahun tahun aku telah menghabiskan waktuku di kamar hotel yang kotor, tempat itu membuatku bahagia. Sebenarnya aku tidak ada apa-apanya tanpa kamar itu."
Soo Ji  menjelaskan, dia menyadari saat dia mengucapkan hal seperti itu, suaminya pasti akan takut. Jadi artinya lebih mudah menjadi gila daripada menjelaskan hal yang tidak bisa di pahami orang. 
Ji Ho membenarkan, "Sebenarnya lebih mudah seperti itu. Lebih baik menggila daripada menyedihkan"... 

Ji Ho menyalahkan dirinya kenapa mesti menjawab pada wanita pimpinan itu kalau dirinya sudah menikah alasannya tidak menulis. 
Ji Ho masih setia menunggu  Bus yang ditumpangi suaminya, seperti biasanya Se Hee dan Ji Ho masih pulang bersama.
Ji Ho menceritakan tentang sebuah perusahaan produksi drama ingin bekerjasama dengan dirinya menulis drama, sambil memperlihatkan kartu nama itu ke Se Hee, tertera "Go Jung Min, (My Entertainment). Seorang wanita yang kuat, seakan dia tak akan menyakiti orang tapi orang yang bisa melindungi.  Ji Ho belum memuaskan menerima tawaran pimpinan tersebut entah apa keinginannya.
Karena mendapat panggilan telepon dari Soo Ji. JI Ho segera ke rumah Ho Rang, Ho Rang masih terus menangisi kepergian Won Seok. Soo Ji dan Ji Ho berusaha menenangkan  Ho Rang yang lagi sedih.

Ho Rang tidak ingin masuk ke rumahnya karena mengingat Won Seok, Soo Ji membawa Ho Rang ke rumahnya. Menginap  dengannya. 
Keesokan harinya, di pagi hari yang cerah,  Ho Rang yang masih sedih, mata sebab dan merah karena semalam menangis, terlihat sudah semangat lagi, sekarang dia berada di rumahnya, Dia mengemasi semua barang dan pakaiannya turut di bawa serta. Won Seok yang kebetulan datang untuk mengambil barangnya, Ho Rang mencegahnya, karena lebih baik dirinya yang akan pergi.
Ho Rang mengatakan, "Kau benar, aku harus jujur pada diriku sendiri, aku akan mencobanya mulai sekarang." 
Won Seok melihat kepergian Ho Rang di antar oleh sebuah mobil. Entah siapa yang mengantar Ho Rang. 

Sementara itu Direktur Ma berjanji tidak akan mencampuri Privasi Soo Ji. Dia mengatakan," ku harap kau bisa menghadapi dunia dengan semestinya. Kau selalu melarikan diri atau melawan. Menggunakan perusahaan dan ibumu sebagai alasan. Kau selalu menyalahkan dunia. Aku yakin kau perlu menghadapi dunia dan mengatakan apa yang ingin kau katakan. Setidaknya sekali dalam hidupmu. Begitu kau memulainya aku siap mendukungmu." Direktur Ma pamit.  Soo Ji memandang kepergian Direktur Ma, yang terlihat kharismatik sekali bagi Soo Ji.

Percakapan Se Hee dan Ji Ho 
Sampai di rumah Ji Ho dan Se Hee sedang nonton bersama. Se Hee mengajak duduk di atas sofa, namun Ji Ho lebih nyaman di lantai.
Mereka segera beranjak ke kamar masing masing namun sebelumnya, Se Hee mengembalikan kartu nama Pimpinan Produksi Drama, Se Hee mengatakan mengenai tawaran drama itu, dia berharap Ji Ho tidak ragu karena pernikahan ini.
Se Hee berkata, Jika pernikahan ini menghalangi masa depanmu kuharap kau tidak ragu karena itu. Seperti Janji ku, aku tidak ingin membebanimu."
Ji Ho mengatakan, "iya, aku mengerti maksudmu. 
Ji Ho masuk ke kamarnya
Narasi Ji Ho 
"setiap orang punya Room 19 (kamar 19) mereka sendiri. Entah sedekat apa mereka dengan orang lain, mereka tidak ingin orang lain  tahu tentang kamar itu. Entah senyaman apa mereka terhadap orang lain, mereka tidak bisa mengajak orang lain ke kamar itu. Mungkin hari ini, dia dan aku perlu istirahat di kamar 19 kami masing masing."

Berkat anjuran Se Hee, di kamar  Ji Ho kini kembali ingin menulis, seorang pemimpin produksi mengajaknya bekerjasama membuat sebuah drama. Ji Ho memandang naskah drama nya di laptop.  

Pertemuan Ji Ho dan Go Jung Min
Pagi hari Ji Ho datang ke kantor perusahaan produksi drama itu. Ji Ho bertemu dengan pemimpin wanita yang anggun dan cantik. Kedatangannya disambut hangat. Cukup bersahabat untuk pertemuan kedua ini.
Ji Ho berkata," Aku ingin menulis cerita bagus, yang bisa kuceritakan. Itulah keinginanku. Lalu Ji Ho menceritakan alasannya berhenti menulis dulu, karena asisten sutradara hampir memperkosanya dulu. Itulah yang ingin kuhadapi terlebih dahulu. Kukira aku bisa menulis setelah itu."
Pemimpin produksi itu berkata, "kalau begitu kita harus menyelesaikannya, yakni ada dua cara, kita bisa menuntutnya ataukah mungkin menyingkirkannya.. Jung Min bercanda mengatakan menyingkirkan dengan cara cara yang aneh, hehehe...  
Percakapan mereka berlanjut di sebuah kafe, layaknya seorang sahabat lama mereka kelihatan akrab dan tertawa bersama. Mereka makan dan minum bersama. Nyaman satu sama lain tak terasa mereka menceritakan kehidupan pribadi, Ji Ho mengakui kalau dirinya dan suaminya memiliki kamar 19, yaitu itu kamar masing masing, yang tidak bisa di masuki sembarangan orang.  
Pimpinan Produksi berkata, "sepertinya hubungan kalian menarik. Meskipun kalian sudah menikah, kalian perlu semacam itu. Jika kalian saling mencintai, kalian harus berhati hati."  
Ji Ho melihat pimpinan produksi begitu cantik dan percaya diri. Ji Ho penasaran dan bertanya," Mengapa belum menikah?,  
Pimpinan Produksi dengan jujur mengungkapkan tentang  dirinya, Kupikir aku bisa menikah, Aku pernah menikah sekali jika itu bisa dianggap menikah. Aku tinggal dengan pacarku selama kuliah, tinggal bersama. Kami berkencan dan aku mengandung bayinya. Jadi kami berjanji menikah dan hidup bersama. Aku keguguran dan kami berpisah. Keluarganya juga menantang hubungan kami.  

Ji Ho meminta maaf, seharusnya aku tidak bertanya kepadamu. 
Pimpinan Produksi itu menganggap tak apa. Pengalaman menyakitkan ini tinggal kenangan. 

Se Hee khawatir terus memperhatikan handphone, sudah malam Ji Ho belum pulang. Dia terus menghubungi JI Ho,
Ji Ho  lagi asyik mengobrol. Pimpinan produksi mengantarkan Ji Ho ke rumahnya. Mereka bercanda dan tertawa terus di atas mobil, layaknya seorang sahabat lama baru bertemu kembali, padahal mereka baru saja kenalan.
Tempat yang di tuju sudah dekat dengan tempat tinggal Ji Ho, karena ingin ke toilet Ji Ho minta turun dan akan segera kembali.
Di toilet  JI Ho  memuji kebaikan pimpinan produksi dalam hati Ji Ho berkata, dia orang yang baik. Begitu pun sebaliknya Pimpinan Produksi yang berada di mobil, dia berkata, dia orang yang baik sambil menunggu kedatangan Ji Ho.
Pimpinan Produksi menunggu di mobil dan segera turun merenggankan badannya.
Se Hee yang berjalan dan mencari Ji Ho, bertemu dengan Pimpinan Produksi itu. Mereka saling bertatapan...

Ji Ho yang baru saja keluar dari kamar kecil, menatap dari kejauhan pertemuan suaminya Se Hee  dengan Pimpinan Produksi yang bernama Ko Jung Min.
Narasi Ji Ho... 
"Mungkin aku sudah menduganya saat itu, kalau orang ini adalah kamar 19 nya dan juga bahwa suatu hari nanti dia harus menghadapi kamarnya. Kenapa orang orang baik semuanya datang sekaligus. Setiap hubungan sangatlah menyedihkan karena kita tidak bisa menduganya. Pintu kamar 19 nya dan pintu kamar 19 ku telah terbuka. "

Sebenarnyan Se Hee tidak bercanda mengatakan dia senang Ji Ho berhenti menulis naskah drama, karena pada saat  peristiwa yang lalu Ji Ho datang tengah malam ke rumahnya, saat itu Se Hee melamar dan memutuskan untuk menikah dengan Ji Ho. Mengajaknya lagi tuk tinggal bersama. Saat itu kisah mereka bermula. Namun dia tidak ingin menghalangi impian Ji Ho sebagai penulis naskah karena dia sudah berjanji kepada Ji Ho di hari pernikahan mereka.

Akhirnya Ji Ho kini mulai menyadari siapa sebenarnya sosok pimpinan produksi yang merupakan tipe Ji Ho, Jung Min yang cantik, anggun dan percaya diri. Ramah dan berhati hangat. 
Kisah cinta masa lalu yang menyedihkan Jung Min kini Ji Ho tahu pula. Bagaimana cara Se Hee menghadapi Ji Ho nantinya menjelaskan tentang hubungan nya dengan Jung Min. 
Penasaran episode selanjutnya...

Selanjutnya Episode 14 Update

Jangan Lewatkan Episode Sebelumnya Because This is My First Life
Baca Juga : Curhatku tentang pernikahan Because This is My First Life

Annyeong Haseyo,... Kamsahamnida... Terima Kasih Sobat Kdrama... 
NO SPAM, Berikan Komentar yang relevan dengan pembahasan... 
NO COPAS TULISAN,  NO COPAS GAMBAR... HARGAI SEMANGAT PENULIS... 
Salam K Drama... FIGTHING.. Berbahagialah Sobat


Postingan populer dari blog ini

Temperature of Love update 3

Hyun Soo dan Jung Sun kini bersama lagi...terlihat bahagia. Ikuti Yuk Kisahnya...  Kondisi keuangan Restoran Good Soup berangsur angsur sudah mulai membaik, berkat dukungan dana investasi Direktur Park. Beberapa waktu yang lalu Jung-Sun pernah tampil di sebuah acara tv, Star Favorit Dish, menu spesial Aktris Lee Dell Hee. Dia memenangkan kompetisi memasak tema masakan kesukaan sang Aktris, dengan juri sang Aktris sendiri. Dia memuji ketampanan Jung-Sun.dan memuji masakan Jung-Sun. Hak Cipta Gambar SBS Dia pun berkata, " Aku merasa seperti kembali ke usia 20 an lagi saat menjelajahi jalanan kota Paris bersama suamiku, melelahkan tapi aku merasa senang. Chef Jung-Sun berkata," Terima kasih,  inilah alasanku memasak. Aku ingin membuat orang bahagia meski hanya untuk sementara.  Setelah itu Jung Sun melakukan wawancara terbuka dengan media dan memposting fotonya. Jung-Sun yang tampan dan pandai memasak, dalam waktu singkat sosoknya menjadi terkenal. Banyak pengun