Langsung ke konten utama

Judul Kdrama

Review Kdrama Hwayugi or Korean Odyssey

Because This is My First Life Update Episode 12

Ji Ho dan Se Hee mulai kencan nie... Senyum bahagia terpancar di wajah Ji Ho ketika melihat kado pemberian suaminya Se Hee sebuah kotak berisikan anting berbentuk bintang. Ini hadiah pertama kalinya Ji Ho terima dari sang suami. Ji Ho berkata, cantik, sangat cantik. Ji Ho sangat menyukai anting pemberian suaminya.

Simak yuk kisahnya...
Karena Ini Keinginan Pertamaku... 
Pantai Namhae menjadi saksi bisu dua insan yang lagi  "Long Kiss"... Kehadiran Sang mentari dengan cahaya kuning emasnya, senja di sore hari  menambah suasana romantis pasangan suami istri  Ji Ho dan Se Hee....
Mereka berdua terlarut dalam kenikmatan suasana , hingga terdengar bunyi handphone milik Ji Ho. Se Hee menyadari, beberapa kali memanggil nama Ji Ho ssi, Ji Ho baru sadar dan berhenti. Segera dia mengangkat telepon dari ibunya. (ahh ibu mengganggu aja nie, hehehe...)
HAK Cipta Gambar Milik TvN
Ibunya menanyakan keberadaan mereka berdua, Ji Ho mengatakan di pantai melihat laut. dengan logat khas Namhae, (kedengarannya marah tapi sebenarnya tidak, begitulah logat orang Namhae).
Se Hee juga baru memahami logat Namhae. Mereka pun segera beranjak dari pantai menuju rumah orang tua Ji Ho.
Se Hee dan Ji Ho berpamitan pulang kembali ke Seoul. Pamit kepada Ayah dan Ibu Ji Ho.
Adik Ji Ho dan istrinya mengantarkan mereka sampai ke terminal. Namun dengan gerak refleks  Se Hee menarik istrinya yang hampir saja tertabrak motor.
Istri adik Ji Ho merasa aneh bahwa pasangan Ji Ho dan Se Hee seperti dulu dirinya yang baru mulai kencan. Namun adiknya Ji Ho tidak percaya dan mengganggap hal itu wajar bagi pengantin baru.

Di Bus Letak duduk mereka terpisah sesuai dengan tiket. Jadi mereka duduk berjauhan hanya bisa saling memandang. Sebenarnya Ji Ho bisa meminta tukar tempat duduk dengan penumpang di samping Se Hee. Menurut Se Hee kita tinggal duduk saja di tempat yang sudah di tetapkan. Tukaran tempat duduk itu tak baik menurut anggapan orang.
Di perjalanan di atas Bus, Ji Ho menatap dan membaca buku puisi milik Se Hee
Narasi Ji Ho..
"Dalam drama dan film film saat aku melewati masa kecilku. Berciuman itu merupakan bagian dari akhir yang bahagia, namun kini aku mengerti kenapa ciuman itu harus menjadi inti dari akhir yang bahagia. Kisah sebenarnya dimulai setelah ciuman dan orang orang tidak ingin menonton kebenarannya. Karena kisah nyata bisa sangat menyakitkan dan kelam. Ciuman maupun pernikahan bukan berarti itu akhir yang bahagia dalam kehidupan nyata. Drama antara pria itu dan aku baru bermula dan keinginanku kini baru bermula juga."
Ji Ho berbalik dan memandang suaminya...
Ji Ho merasa gawat, terlintas di pikirannya masih hangat terasa ciumannya dengan Se Hee, Ji Ho bergumam dalam hati, "Semua sel romantis dalam diriku mulai membuncah."
Sampai di rumah Se Hee mengucapkan terima kasih karena sudah bersenang senang membuat kimchi dan pantainya juga.
Se Hee ingin melihat Ji Ho  duluan masuk kamar, begitu pula Ji Ho. Se Hee mengantar Ji Ho hingga di depan kamar...
Senyum kebahagiaan mewarnai pasangan Ji Ho dan Se Hee. Tak ada lagi sikap dingin, canggung dan kaku diantara keduanya. Inilah awal kisah mereka...
Ji Ho di dalam kamar  melihat lihat handphone melihat foto Se Hee.
Begitu pula  Se Hee memegang handphone menatap foto Ji Ho yang lagi duduk dipantai.
Ji Ho chatting ke suaminya, menanyakan saat para  ahjumma bertanya menurutmu aku cantik...?", kau bilang apa ke mereka?. Se Hee menjawab, aku bilang ke mereka kalau kau cantik."
Betapa senangnya Ji Ho membaca pesan dari Se Hee. Dia mendekap handphonenya ke dadanya. Senang Se Hee memuji kecantikannya.

Ji Ho yang akan tidur terlihat sangat gelisah, sulit memejamkan mata. Dia memikirkan Se Hee." Andai kami bisa tidur bersama di satu ranjang. " 
Begitulah keinginan Ji Ho... Karena ini keinginan Pertamaku... 
Ji Ho terbangun, dan menyalahkan dirinya. Ji Ho bergumam dalam hati, kenapa, aku ini kenapa. Jorok sekali pikiranku ini."

Pagi yang cerah, ini akhir pekan, kantor terasa sepi. Se Hee bertemu Won Seok di kantor, Won Seok bersiap siap akan kencan bersama Ho Rang. Dengan jujur Won Seok mengungkapkan bahwa Akhir akhir ini hubungannya dengan Ho Rang tidak lancar. Kami sadar pendapat kami berbeda, tapi kami tidak bertengkar.
Se Hee mengungkapkan dengan jujur, Ji Ho dan aku tidak menikah karena cinta, hanya saja sesuai dengan kepentingan kami. Makanya kami memutuskan menikah. Karena kami merasa saling merasa nyaman.  Setelah itu, aku mulai menyukai dia. Aku menyadari lewat pernikahan ini hatiku memungkinkan ada ruang dimana aku merasa damai.

Won Soek menanyakan berarti memang benar cinta dan pernikahan adalah dua hal yang berbeda. Se Hee mengatakan, itu bukan maksudku. Maksudku kalian harus saling jujur. Lagi pula manusia itu makhluk egois dan perkawinan merupakan salah satu sistem dimana keinginan egois muncul dengan sangat jelas.
Sebelum pergi, Se Hee juga menanyakan kepada Won Seok  tempat kencan orang orang pacaran seperti apa.

Sementara Ji Ho yang lagi kerja di kafe, masih terus terlintas  memikirkan ciumannya dengan Se Hee di pantai. Seharian ini pikirannya hanya memikirkan ciumannya bersama Se Hee. Ji Ho membersihkan meja hingga menggosoknya berulang ulang sambil geleng geleng kepala. Betapa terperanjat nya Ji Ho ketika Soo Ji  yang tiba tiba datang menyapa dan bertanya, kau kenapa. Ji Ho menjawab, meja ini jorok sekali... (Hehehe..)
Selama ini Soo Ji tidak nyaman dengan bra yang dijual di pasaran, dia baru saja membeli bra dari sebuah butik namun harganya sangat mahal. Soo Ji bermaksud mendesain sendiri bra yang cocok dikenakan oleh orang. Dia datang bermaksud untuk mengukur ukuran bra yang dikenakan Ji Ho. Ji Ho malah mendukung Soo Ji untuk menjual online, namun Soo Ji belum berniat untuk keluar dari pekerjaannya. Sebenarnya Soo Ji tinggal bersama ibunya.
Soo Ji menanyakan ke Ji Ho, apa tubuhmu baik baik saja?, dia kan di kamar sebelah apa kau tidak menginginkan Itu?, Soo Ji memperingatkan Ji Ho,  walau begitu kau tetap harus hati-hati JI Ho, jangan kontak fisik sama dia jika kau tidak mau tidur dengannya."
Jadi jika kau tidak ingin ke hubungan yang lebih jauh jangan pernah memulai apapun. Keinginan pertama itu biasanya keinginan yang terbesar. Apalagi kau belum pernah pacaran. Rasanya seperti membuka kotak Pandora. Kau mengerti?."

Ji Ho yang lagi duduk di halte Bus, mengingat ucapan Soo Ji kepadanya.
Narasi Ji Ho...
Ada hal yang tidak kupertimbangkan untuk pernikahan kontraktual ini. Aku dulu sekolah di SMA khusus wanita dan semasa kuliah aku tidak pernah pacaran. Dari sejak lahir, aku memang lajang. Itulah diriku, dan aku sekarang tinggal bersama pria yang kusukai dan dialah yang membuka kotak Pandora milikku. 

Ji Ho yang masih merasakan ciuman hangat Se Hee  dan tentu saja itu sangat berkesan bagi Ji Ho yang baru mulai menjalin hubungan cinta, Ji Ho terus memikirkan ciumannya dengan suaminya Se Hee. Hingga dia sendiri gelang gelang kepala, bingung dengan otaknya. (kasihan Ji Ho).
Dia berteriak di halte hingga terdengar oleh orang didekatnya...Ji Ho berkata, "sudah berapa kali aku memikirkan ciuman itu. Konyol sekali. (Sambil memegang kepalanya).

Secara tiba tiba Se Hee muncul di dekatnya, melihat Ji Ho memegang kepalanya, dia bertanya, kepadamu sakit?, Ji Ho menjawab tidak.
Se Hee memang sudah merencanakan mencari istrinya JI Ho, dia ingin mengajak Ji Ho kencan bersamanya. Ini akhir pekan, Se Hee menanyakan apa yang ingin Ji Ho lakukan, Ji Ho yang dari tadi cuma memikirkan ciuman, keinginanku... terus  dia melihat bibir Se Hee. Membuat dia heran dan kaget sendiri dengan keinginannya, hehehe...
Ji Ho menjawab, tidak ada yang ku inginkan. 
Se Hee berkata, "kalau begitu, kau mau melakukan apa yang ingin kulakukan."
Se Hee berdiri dan mengulurkan tangannya meraih jemari Ji Ho.
Ji Ho sangat senang berjalan bersama Se Hee. Se Hee menggenggam jemari Ji Ho. Mereka menonton konser musik di jalan, ketika Se Hee tepuk tangan melepas jemari Ji Ho. Ji Ho sedih lagi. Ji Ho seakan lemas jika Se He tidak menggenggam jemarinya.
Di jalan Se Hee dengan semangat membicarakan Kucing hewan kesayangannya, namun Ji Ho seakan tidak konsentrasi dengan ucapan Se Hee. Ji Ho terus ingin agar Se Hee tidak melepaskan tangannya. Hingga Se Hee harus mengulang pertanyaannya, dia bertanya Ji Ho ssi menyukai hewan seperti apa?, Ji Ho menjawab, Siput  karena mereka selalu punya rumah.
Se Hee melihat ada adu ketinggalan melempar paku hingga balon meletus, Se He langsung menggenggam jemari Ji Ho, mengajak Ji Ho ke tempat tersebut.  semangat lagi Ji Ho, hehehe... Mereka mengikuti adu ketangkasan melempar paku hingga balon meletus, mendapatkan boneka. Namun Se Hee sudah berusaha berulang kali, tetap tidak berhasil, dia menghabiskan 20rb won hanya untuk bermain seperti itu. Karena Se Hee ingin memberikan boneka siput kepada Ji Ho.
Ji Ho ingin bermain, dengan tangkas Ji Ho berhasil tepat dan jitu  menembak semua balon. Akhirnya pasangan ini berhasil mendapatkan boneka Siput. Se Hee kagum dan terpana betapa hebatnya istrinya menembak balon. Ji Ho berhasil mendapatkan boneka. Keinginan Se Hee tercapai mendapatkan boneka siput untuk Ji Ho.
Di jalan Se Hee memberikan boneka Siput kepada Ji Ho dan memberikan juga sebuah kotak ukuran kecil.

Di sebuah kafe tempat mereka akan makan bersama, Ji Ho membuka hadiah pemberian suaminya Se Hee  yakni sebuah kotak kecil berisikan anting berbentuk bintang. Ji Ho tersenyum dan sangat menyukai anting pemberian Se Hee. Ji Ho mengatakan, cantik, sangat cantik...sambil memandang anting tersebut.
Ji. Ho bertanya, kenapa kau memberikannya tiba tiba?,
Se Hee mengatakan, setelah dipikir pikir, aku sadar aku tak pernah memberimu hadiah. Aku saja tidak memberimu cincin saat kita menikah. Makanya aku ingin memberikanmu sesuatu. Aku tahu ini sudah biasa dan membosankan, aku ingin melakukan apa yang orang lain lakukan. Memberimu hadiah.
Ji Ho juga tahu dari Won Seok, Se Hee bertanya tentang cara orang pacaran saat ini. Perbedaan usia mereka memang cukup jauh. Se Hee tidak tahu apa yang dilakukan anak muda saat berkencan. Se Hee kelahiran 1980,waktu Ji Ho masuk SD, Se Hee sudah SMA. Jadi Ji Ho juga bertanya kepada direktur Ma, kemana aku harus berkencan dengan orang yang sudah tua seperti kau?, katanya kau sering datang kemari sewaktu kuliah. Se Hee membenarkan.

Ji Ho beranjak hendak ke kamar kecil sekalian mengenakan anting pemberian Se Hee. Ji Ho ingin mengenakan anting pemberian Se Hee. Ji Ho tersenyum melihat antingnya.
Sementara dia mengenakan aktingnya, anting satunya terjatuh, seorang wanita anggun memungut dan membantu Ji Ho mengenakan antingnya. Wanita itu berkata, cantik... Ji Ho berterima kasih kepada wanita tersebut.
Ji Ho kembali ke tempat nya duduk bersama Se Hee, namun yang duduk terlihat wanita tadi. Wanita itu segera berdiri dan meminta maaf, hanya saja aku bisa menatap langit dari tempat duduk ini. Wanita itu segera pergi dan berlalu dari kafe itu.
Se Hee muncul dan mengatakan antingnya cocok. Ji Ho sangat senang mendengar pujian Se Hee kepadanya.

Sementara itu kencan Won Soek dan Ho Rang tidak berjalan lancar. Dengan jujur Won Seok mengungkapkan bahwa belum bisa menikah dalam waktu dekat ini. Won Seok belum mapan secara finansial, memang dia sudah memberikan cincin dan akan menikah dengan Ho Rang namun dia meminta Ho Rang menunggu selama 5 tahun lagi.
Ho Rang sangat sedih dan kecewa karena umurnya 35 tahun saat itu. Ho Rang tidak ingin berkencan selama 12 tahun, baginya 7 tahun sudah cukup untuk kencan. Pilu, sedih dan kecewa terhadap sikap kekasihnya Won Soek.

Di rumah Se Hee menyuruh Ji Ho mandi duluan, namun Ji Ho menyuruh Se Hee saja lebih dulu. Karena dia belum menghapus riasannya.
Se Hee mengatakan, kau memakai riasan. Ji Ho berkata, iya. Kenapa?,  See Hee mengatakan tak kenapa kenapa, kukira kau tidak pakai riasan. Soalnya tanpa riasan atau tidak. Mukamu sama saja.
Mendapat pujian dari Se Hee, Ji Ho sangat senang dan tersenyum malu malu. JI Ho tersenyum, menganggap Se Hee pasti bercanda. Aku memang pakai riasan.
Ji Ho yang bercermin  dan membersihkan riasannya, berbicara seorang diri, apaan tadi itu. Dia membuat hatiku berdebar debar. Tapi sampai kapan semua ini, aku bukan tipe orang yang menganut cinta platonis.  Ji Ho juga memikirkan wanita anggun yang ditemuinya di kafe tadi.

Se Hee membuka lemari, dia melihat buku puisi di lemari nya.(Sebenarnya tanpa sepengatuhuan Se Hee, buku puisi Se Hee sudah  Ji Ho kembalikan ke tempatnya semula, dan mengucapkan terima kasih kepada lemari, hehehehe...).
Se He menatap dan membaca sekali lagi puisi di buku tersebut. Dia membuang secarik kertas yang sengaja di tempel di buku bertuliskan "Jangan pernah mencintai, kau tidak berhak mencintai).
Peristiwa 12 tahun silam,  Se Hee mengingat saat dirinya putus dengan Jung Min.
Itu pesan Jung Min kepada Se Hee. Mereka dulu sepertinya pernah tinggal bersama dan sudah menandatangani formulir pernikahan, namun tidak jadi di daftar. Karena Jung Min pergi dari hidup Se Hee, seolah dia tidak ingin membicarakan keluarga Se Hee terutama ayah Se Hee. Jung Min sudah ingin berpisah darinya. Se Hee sangat sedih dan terluka di tinggal pergi oleh kekasihnya. Luka terdalam yang dialami Se Hee hingga dia hidup seorang diri.
( wanita inilah  yang membantu Ji Ho mengenakan antingnya di kamar kecil). Wah...

Narasi Se Hee...
"Seperti apa katamu untuk aku tidak bahagia sementara waktu, seperti apa katamu aku tidak mencintai seseorang untuk sementara waktu. Tapi hari ini untuk sejenak saja aku merasa bahagia. Untuk sejenak aku melupakan segalanya." 

Se Hee menatap istrinya Ji Ho yang sedang asyik menonton televisi.. Ji Ho menawarkan "Kau mau nonton bersama?
See Hee mendekat dan nonton bersama Ji Ho. Se Hee terus memandang istrinya... Menatap kecantikan istrinya dan kagum akan kebaikan hatinya. Senyum Ji Ho begitu menawan hati Se Hee.

 Ji Ho yang sudah menonton, mengucapkan" selamat malam", Ji Ho beranjak hendak ke kamarnya. Se Hee membalas juga mengucapkan "Selamat malam,"...
Ji Ho masuk kamar dan hendak menutup pintu kamar rapat, tertahan oleh tangan sang suami ... Se Hee masuk ke kamar Ji Ho... Ji Ho nampak  heran dan terpana menatap suaminya yang sudah berdiri di harapannya.
Se Hee menanyakan," malam ini kau mau tidur bersama?"

Narasi Se Hee...
" Bagiku wanita ini cantik, yang ada di hatinya pun sangat cantik. Namun pada waktu bersamaan... aku takut... Aku takut pada diriku sendiri yang menyakiti seseorang lagi. Namun, sekarang juga aku ingin bahagia."

Hubungan Ji Ho dan Se Hee mulai semakin romantis... Se Hee mulai mengajak istrinya menghabiskan malam bersama. Pasangan suami isteri yang akhirnya bisa menjadi pasangan yang sesungguhnya karena cinta yang mereka rasakan dan rasa nyaman satu sama lain. Se Hee sebagai pelindung bagi Ji Ho. Sosok Se Hee yang penuh hormat dan tanggung jawab menambah kekaguman Ji Ho hingga menimbulkan getar getar cinta bagi Ji Ho. Ji Ho yang baru merasakan kencan pertama kali dalam hidupnya, membuat hari harinya bahagia.
Begitu pula  kehadiran Ji Ho di sisi Se Hee  menjadi penyemangat bagi Se Hee.  Se Hee yang hidup kesepian karena luka cinta yang lama akhirnya Ji Ho mampu membuka hati cowok dingin, kaku menjadi kharismatik dan bersahaja. Se Hee merasa bahagia.
Namun kehadiran sosok wanita Jung Min di antara mereka, apakah Se Hee mampu menjaga ketulusan cintanya yang baru hanya untuk Ji Ho seorang...???
Semoga Ji Ho dan Se Hee berakhir bahagia...

Jangan Lewatkan Episode Sebelumnya Because This is My First Life 
Episode selanjutnya...
Because This is My First Life Update Episode 13

Baca Juga : Curhatku tentang arti sebuah tulisan


Annyeong Haseyo,... Kamsahamnida... Terima Kasih Sobat Kdrama 
NO SPAM, Berikan Komentar yang relevan dengan pembahasan... 
NO COPAS TULISAN ... NO COPAS GAMBAR... HARGAI SEMANGAT PENULIS... 
Salam K Drama... FIGTHING, Berbahagialah Sobat... 

Baca Juga : Curhatku Tentang Pernikahan Because This is My First Life
Baca Juga : Review Kdrama Black Knight
Baca Juga : Review Kdrama Judge Vs Judge or Nothting to Lose
Baca Juga : Indahnya Lokasi Syuting Kdrama Black Knight




Postingan populer dari blog ini

Temperature of Love update 3

Hyun Soo dan Jung Sun kini bersama lagi...terlihat bahagia. Ikuti Yuk Kisahnya...  Kondisi keuangan Restoran Good Soup berangsur angsur sudah mulai membaik, berkat dukungan dana investasi Direktur Park. Beberapa waktu yang lalu Jung-Sun pernah tampil di sebuah acara tv, Star Favorit Dish, menu spesial Aktris Lee Dell Hee. Dia memenangkan kompetisi memasak tema masakan kesukaan sang Aktris, dengan juri sang Aktris sendiri. Dia memuji ketampanan Jung-Sun.dan memuji masakan Jung-Sun. Hak Cipta Gambar SBS Dia pun berkata, " Aku merasa seperti kembali ke usia 20 an lagi saat menjelajahi jalanan kota Paris bersama suamiku, melelahkan tapi aku merasa senang. Chef Jung-Sun berkata," Terima kasih,  inilah alasanku memasak. Aku ingin membuat orang bahagia meski hanya untuk sementara.  Setelah itu Jung Sun melakukan wawancara terbuka dengan media dan memposting fotonya. Jung-Sun yang tampan dan pandai memasak, dalam waktu singkat sosoknya menjadi terkenal. Banyak pengun