Karena ini Pernikahan Pertamaku...
Ji Ho dan Se Hee kini melanjutkan kontrak pernikahan mereka, persyaratan masih sama, namun Ji Ho, dia minta keringanan sewa kamar turun 50 dollar, menjadi 250 dollar karena belum mempunyai pekerjaan, sejak berhenti menjadi penulis. Se Hee sepakat.
Ji Ho dan Se Hee sepakat untuk tidak menyelenggarakan upacara pernikahan, mengingat efisiensi dan situasi keuangan.
Se Hee dan Ji Ho selfie sebagai bukti pasangan, Se Hee mengirimkan foto ke ibunya.. Cieee
Mulai memberi tahu teman temannya tentang rencana pernikahan mereka
Se Hee memberitahu rekan rekan kerjanya di kantor. Semua rekannya kaget, tak ada yang menyangka Se Hee akan menikah, bahkan mereka pernah taruhan, Direktur Ma pernah menyebutnya sebagai aseksual, yang lain pernah menyebutnya sebagai "H", hanya Bo Mi satu satunya yang menyebutnya normal. Bo Mi pemenangnya.
Kenapa yah rekan kerjanya bisa berfikir seperti itu tentang Se Hee??? Itu karena Se Hee sangat menantang pernikahan, dia tampil sebagai pembicara di depan investor mengembangkan aplikasi kencan, bukannya pernikahan.
Se Hee di depan banyak orang mengatakan, "Pernikahan membatasi kebebasan. Masyarakat modern pernikahan hanyalah suatu sistem untuk melestarikan keturunan anda. Tidak cinta, itu harapan palsu orang orang yang jauh tertinggal. Mereka hanya ingin meneruskan sistem kelestarian keturunan atas nama cinta."
Begitulah Se Hee karena pidato yang panjang lebar, semua rekan kerjanya heran bahkan Direktur Ma menanyakan apa alasan Se Hee menikah, Se Hee memuji Ji Ho, karena dia cantik, sangat cantik. (terbukti Se Hee terpana dan kagum melihat kecantikan Jii Ho memakai baju pengantin).
Soo Ji berkata, Butuh???
Ji Ho Kelabakan, gugup dan mikir menjawab seperti apa di tanya mengenai hal itu, Ho Rang langsung memotong pembicaraan, pasti Ji Ho jatuh cinta pada pandangan pertama seperti di drama dan film banyak seperti itu".
Ji Ho menambahkan, " waktu aku bertemu dia, mataku langsung bersinar. Kurasa ini TAKDIR. Kedua sahabatnya pun mengerti dan memberikan selamat kepada Ji Ho.
Ji Ho dan Se Hee
Berkunjung ke rumah orang tua Ji Ho
Ayah JI Ho yang bertampramen keras dan banyak aturan membuat Se Hee harus ingat pesan pesan Ji Ho, hehehe...
Se He berhasil salam perkenalan dan mulai makan n minum bersama keluarga.
Saat Ji Ho mengatakan akan menikah dengannya, dan mereka ketahuan telah tinggal bersama. Betapa marah, emosi Ayah Ji Ho. Bahkan mulai membentak mereka,
Terpaksa Ji Ho menendang kaki Se Hee seakan permohonan maaf di depan ayah Ji Ho, dia pun mengatakan "Aku tidak akan membuatnya melakukan pekerjaan berat".
Berkunjung ke rumah orang tua Se Hee
Di sambut hangat dengan Ibu Se Hee, sang Ibu sangat bahagia mendapatkan rangkaian bunga cantik dari Ji Ho
Ji Ho kaget, mengira dia mampu menaklukkan hati Ayah Se Hee. Ayah Se Hee seorang pensiunan guru namun berwatak keras, dan kurang ramah. Se Hee sudah memperingatkan bahwa ayahnya jangan dipeduli, biarkan saja.
Ayah Se Hee dengan tegas bertanya, "Mengapa menikahi putranya"?
Ji Ho Kelabakan, dan spontan berkata," Aku mencintai Oppa.". Membuat mata Se Hee melotot, dia agak kaget, hehehe...
Se He menanyakan alasan Ji Ho memilih kata yang berani seperti itu?
Ji Ho menjawab, " kurasa ayahmu ingin memastikan saja, dia ingin mengetes apa aku orang yang tepat bagi anaknya.
Rencana berhasil dan menganggap semuanya mudah, hanya perlu mengenalkan keluarga masing masing.
Se Hee mengatakan "kita kombinasi Dua Orang Hebat" alasannya karena walaupun masih mengangsur aku punya rumah. Walaupun kau tak punya pekerjaan, kau lulusan dari universitas bergengsi.
Aku yakin hal itu turut andil dalam pengambilan keputusan. Mereka ingin orang berpendidikan sebagai keluarga guru, secara tak sengaja kau memenuhi syarat Hipokritikal orang tuaku."
Ji Ho tersenyum mendengarnya.
Pertemuan dua keluarga
Di sebuah restoran mereka makan bersama.
Pernikahan adalah yang terpenting dalam hidup. Se Hee dan Ji Ho hanya diam dan kaget, mendengar perkataan Ibu Ji Ho dan Ayah Se Hee ingin menggelar upacara pernikahan.
Pada awalnya anak anak sudah memberi tahu orang tua masing masing, namun putusan orang tua semua sudah diputuskan dan di atur.. Mereka harus menyelenggarakan upacara pernikahan.
Akhirnya Ji Ho dan Se Hee menyelenggarakan Upacara Pernikahan.dengan dana terbatas. Meski gaun pengantin Ji Ho kenakan sudah pernah sekali dipakai orang, gaun pengantin putih itu masih baru, elegan dan cantik ketika Ji Ho kenakan.
Se Hee terpana dan kagum menatap kecantikan calon istrinya Ji Ho, mereka sedang siap siap menuju tempat pernikahan.
Karena macet, sahabatnya tidak bisa tiba secepatnya menjemput pasangan pengantin. Kebetulan lewat Bus yang melewati tempat pernikahan Ji Ho dan Se Hee, mereka berlari dan naik di Bus...
Pasangan pengantin naik Bus, hehehe...
Se Hee membawa sapu tangan atas anjuran temannya karena biasanya pengantin wanita menangis. Ji Ho tersenyum, berkata mana mungkin aku menangis.
Ada yang selfie nie sebelum upacara pernikahan,
Upacara pernikahan akan segera di laksanakan, namun Ji Ho menangis begitu dalam menumpahkan seluruh air matanya. JI Ho membaca sepucuk surat dan album foto dari ibunya untuk Se Hee. Ji Ho sedih larut dalam kesedihan. Kesedihan begitu dalam dialami Ji Ho setelah membaca surat ibunya.
Se Hee membaca surat dan melihat lihat sertifikat penghargaan, album foto Ji Ho bersama keluarga dan teman-teman Ji Ho.
Melihat Ji Ho tiada henti dan masih terus mengeluarkan air matanya
Nam Se Hee berkata, "apa susah berhenti menangis?, Ji Ho mengiyakan dengan anggukan, dengan linangan air mata yang terus mengalir dipipinya.
Se Hee berkata, " Kita harus masuk bersama, Menangis pun tak apa, kita harus bersama. Karena aku disampingmu. Aku akan bersamamu." sambil mengulurkan tangannya meraih tangan Ji Ho. Ji Ho menerima uluran tangan Se Hee, segera menuju Altar Pernikahan.
Narasi Ji Ho, "kupikir menikah itu mudah disinilah kita bertemu tempat kita bersatu. Hal yang tak mudah. Ini baru permulaan."
Ji Ho menangis, apa isi suratnya hingga dia menangis begitu menyedihkan???
Berikutnya surat Ibu Ji Ho membuat putrinya terharu, sedih. apa isinya... Penasaran khan terlampir dibawah ini :
Curahan Hati Seorang Ibu untuk Putrinya Ji Ho
Selanjutnya Update episode 6 Because This is My First Life
Jangan Lewatkan Episode Sebelumnya "Because This is My First Life"
Ji Ho dan Se Hee menuju ke tempat pernikahan dengan memakai Bus, simak yuk kisahnya...
Saatnya menyusun rencana pernikahan,Ji Ho dan Se Hee kini melanjutkan kontrak pernikahan mereka, persyaratan masih sama, namun Ji Ho, dia minta keringanan sewa kamar turun 50 dollar, menjadi 250 dollar karena belum mempunyai pekerjaan, sejak berhenti menjadi penulis. Se Hee sepakat.
Ji Ho dan Se Hee sepakat untuk tidak menyelenggarakan upacara pernikahan, mengingat efisiensi dan situasi keuangan.
Se Hee dan Ji Ho selfie sebagai bukti pasangan, Se Hee mengirimkan foto ke ibunya.. Cieee
Mulai memberi tahu teman temannya tentang rencana pernikahan mereka
Se Hee memberitahu rekan rekan kerjanya di kantor. Semua rekannya kaget, tak ada yang menyangka Se Hee akan menikah, bahkan mereka pernah taruhan, Direktur Ma pernah menyebutnya sebagai aseksual, yang lain pernah menyebutnya sebagai "H", hanya Bo Mi satu satunya yang menyebutnya normal. Bo Mi pemenangnya.
Kenapa yah rekan kerjanya bisa berfikir seperti itu tentang Se Hee??? Itu karena Se Hee sangat menantang pernikahan, dia tampil sebagai pembicara di depan investor mengembangkan aplikasi kencan, bukannya pernikahan.
Se Hee di depan banyak orang mengatakan, "Pernikahan membatasi kebebasan. Masyarakat modern pernikahan hanyalah suatu sistem untuk melestarikan keturunan anda. Tidak cinta, itu harapan palsu orang orang yang jauh tertinggal. Mereka hanya ingin meneruskan sistem kelestarian keturunan atas nama cinta."
Begitulah Se Hee karena pidato yang panjang lebar, semua rekan kerjanya heran bahkan Direktur Ma menanyakan apa alasan Se Hee menikah, Se Hee memuji Ji Ho, karena dia cantik, sangat cantik. (terbukti Se Hee terpana dan kagum melihat kecantikan Jii Ho memakai baju pengantin).
Ji Ho mulai memberitahu sahabatnya Ho Rang, dan Soo Ji
Begitu pula dengan Soo Ji dan Ho Rang, mendadak ingin menikah dengan pemilik rumah, mereka heran dan kaget. Secepat itukah???, Karena Ji Ho untuk dekat dengan seseorang butuh waktu berbulan bulan, aneh rasanya. Ji Ho tidak akan melakukan seperti kebanyakan orang. Ji Ho mengatakan, "Suatu hubungan cinta tak melulu mengandalkan waktu saling mengenal. Walaupun kami baru kenal, kurasa dia orang yang kubutuhkan dalam hidupku. Soo Ji berkata, Butuh???
Ji Ho Kelabakan, gugup dan mikir menjawab seperti apa di tanya mengenai hal itu, Ho Rang langsung memotong pembicaraan, pasti Ji Ho jatuh cinta pada pandangan pertama seperti di drama dan film banyak seperti itu".
Ji Ho menambahkan, " waktu aku bertemu dia, mataku langsung bersinar. Kurasa ini TAKDIR. Kedua sahabatnya pun mengerti dan memberikan selamat kepada Ji Ho.
Ji Ho dan Se Hee
Berkunjung ke rumah orang tua Ji Ho
Ayah JI Ho yang bertampramen keras dan banyak aturan membuat Se Hee harus ingat pesan pesan Ji Ho, hehehe...
Se He berhasil salam perkenalan dan mulai makan n minum bersama keluarga.
Saat Ji Ho mengatakan akan menikah dengannya, dan mereka ketahuan telah tinggal bersama. Betapa marah, emosi Ayah Ji Ho. Bahkan mulai membentak mereka,
Terpaksa Ji Ho menendang kaki Se Hee seakan permohonan maaf di depan ayah Ji Ho, dia pun mengatakan "Aku tidak akan membuatnya melakukan pekerjaan berat".
Berkunjung ke rumah orang tua Se Hee
Di sambut hangat dengan Ibu Se Hee, sang Ibu sangat bahagia mendapatkan rangkaian bunga cantik dari Ji Ho
Ji Ho kaget, mengira dia mampu menaklukkan hati Ayah Se Hee. Ayah Se Hee seorang pensiunan guru namun berwatak keras, dan kurang ramah. Se Hee sudah memperingatkan bahwa ayahnya jangan dipeduli, biarkan saja.
Ayah Se Hee dengan tegas bertanya, "Mengapa menikahi putranya"?
Ji Ho Kelabakan, dan spontan berkata," Aku mencintai Oppa.". Membuat mata Se Hee melotot, dia agak kaget, hehehe...
Se He menanyakan alasan Ji Ho memilih kata yang berani seperti itu?
Ji Ho menjawab, " kurasa ayahmu ingin memastikan saja, dia ingin mengetes apa aku orang yang tepat bagi anaknya.
Rencana berhasil dan menganggap semuanya mudah, hanya perlu mengenalkan keluarga masing masing.
Se Hee mengatakan "kita kombinasi Dua Orang Hebat" alasannya karena walaupun masih mengangsur aku punya rumah. Walaupun kau tak punya pekerjaan, kau lulusan dari universitas bergengsi.
Aku yakin hal itu turut andil dalam pengambilan keputusan. Mereka ingin orang berpendidikan sebagai keluarga guru, secara tak sengaja kau memenuhi syarat Hipokritikal orang tuaku."
Ji Ho tersenyum mendengarnya.
Pertemuan dua keluarga
Di sebuah restoran mereka makan bersama.
Pernikahan adalah yang terpenting dalam hidup. Se Hee dan Ji Ho hanya diam dan kaget, mendengar perkataan Ibu Ji Ho dan Ayah Se Hee ingin menggelar upacara pernikahan.
Pada awalnya anak anak sudah memberi tahu orang tua masing masing, namun putusan orang tua semua sudah diputuskan dan di atur.. Mereka harus menyelenggarakan upacara pernikahan.
Akhirnya Ji Ho dan Se Hee menyelenggarakan Upacara Pernikahan.dengan dana terbatas. Meski gaun pengantin Ji Ho kenakan sudah pernah sekali dipakai orang, gaun pengantin putih itu masih baru, elegan dan cantik ketika Ji Ho kenakan.
Se Hee terpana dan kagum menatap kecantikan calon istrinya Ji Ho, mereka sedang siap siap menuju tempat pernikahan.
Karena macet, sahabatnya tidak bisa tiba secepatnya menjemput pasangan pengantin. Kebetulan lewat Bus yang melewati tempat pernikahan Ji Ho dan Se Hee, mereka berlari dan naik di Bus...
Pasangan pengantin naik Bus, hehehe...
Se Hee membawa sapu tangan atas anjuran temannya karena biasanya pengantin wanita menangis. Ji Ho tersenyum, berkata mana mungkin aku menangis.
Ada yang selfie nie sebelum upacara pernikahan,
Cantikkkk Ho Rang, Ji Ho dan Soo Ji
Upacara pernikahan akan segera di laksanakan, namun Ji Ho menangis begitu dalam menumpahkan seluruh air matanya. JI Ho membaca sepucuk surat dan album foto dari ibunya untuk Se Hee. Ji Ho sedih larut dalam kesedihan. Kesedihan begitu dalam dialami Ji Ho setelah membaca surat ibunya.
Se Hee membaca surat dan melihat lihat sertifikat penghargaan, album foto Ji Ho bersama keluarga dan teman-teman Ji Ho.
Melihat Ji Ho tiada henti dan masih terus mengeluarkan air matanya
Nam Se Hee berkata, "apa susah berhenti menangis?, Ji Ho mengiyakan dengan anggukan, dengan linangan air mata yang terus mengalir dipipinya.
Se Hee berkata, " Kita harus masuk bersama, Menangis pun tak apa, kita harus bersama. Karena aku disampingmu. Aku akan bersamamu." sambil mengulurkan tangannya meraih tangan Ji Ho. Ji Ho menerima uluran tangan Se Hee, segera menuju Altar Pernikahan.
Narasi Ji Ho, "kupikir menikah itu mudah disinilah kita bertemu tempat kita bersatu. Hal yang tak mudah. Ini baru permulaan."
Ji Ho menangis, apa isi suratnya hingga dia menangis begitu menyedihkan???
Berikutnya surat Ibu Ji Ho membuat putrinya terharu, sedih. apa isinya... Penasaran khan terlampir dibawah ini :
Curahan Hati Seorang Ibu untuk Putrinya Ji Ho
Selanjutnya Update episode 6 Because This is My First Life
Jangan Lewatkan Episode Sebelumnya "Because This is My First Life"
Annyeong Haseyo,... Kamsahamnida...Terima Kasih Sobat Kdrama...
NO SPAM, Berikan Komentar yang relevan dengan pembahasan...
NO COPAS TULISAN ...NO COPAS GAMBAR... HARGAI SEMANGAT PENULIS...
Salam K Drama...FIGTHING, Berbahagialah Sobat...