Langsung ke konten utama

Judul Kdrama

Review Kdrama Hwayugi or Korean Odyssey

Because This is My First Life Update Episode 9

Episode kali ini Ji Ho yang sedang jatuh cinta... Kebahagiaan nampak di wajah Ji Ho betapa dia sudah menganggumi sang suami Se Hee...
Senyum Bahagia... 


 Ji Ho tersenyum memandang foto pernikahannya bersama Sang Suami Se Hee. Menatap wajah suaminya yang tampan. 

Sambil chatting bersama sahabatnya, 
Ji Ho : aku menyukai seseorang... Suamiku. 

Simak yuk kisahnya...
Karena Ini pertama kali aku menjadi bagian dari suatu tempat...

Ji Ho seolah tak percaya kini suaminya hadir di hadapannya, mengulurkan tangannya dan berkata, "Ayo kita pulang ke rumah kita."... Se Hee datang menyelamatkannya.
Ji Ho menyambut uluran tangan sang suami, Se Hee menggemgam erat jemari Ji Ho, mengajak Ji Ho segera beranjak dari tempat itu.
Ji Ho terus memandang sang suami yang masih menggenggam jemari, terus berjalan dan berada di atas Bus, Se Hee masih mengenggam jemari istrinya.
Se Hee memberikan Handphone Ji Ho yang  terjatuh di halte Bus ketika Se Hee mencari Ji Ho. Ji Ho seakan terkesima, begitu melihat 6 panggilan tak terjawab  dari majikan rumah. Se Hee begitu mengkhawatirkannya.
Se Hee masih menggenggam jemari Ji Ho seolah takut melepaskannya, Mereka terus berjalan menuju rumah, sampai di rumah, Se Hee ingin mandi, Ji masih tetap berada disisinya, Se Hee  baru menyadari dia masih menggenggam tangan istrinya, dia segera melepaskan tangan Ji Ho dan meminta maaf. Ji Ho maklum.
Se Hee memperlihatkan pelaku penguntit di jejaring sosial  yaitu akun Bok Nam. Dia tersangka kasus penculikan stasiun NamGang. Semua data cocok termasuk kunci Inggris. Besok dia akan ditangkap polisi. Pamannya Bo Mi polisi, kami sudah menginformasikan beliau.
Mereka nonton bola bersama... Cieeee
Ji Ho dengan tulus mengucapkan,  "Terimakasih karena sudah menyelamatkanku, sudah jalan bersamaku, dan karena mengatakan ini rumah kita."..


Dialog ungkapan perasaan Se Hee sebenarnya... Dia begitu peduli dan bertanggung jawab untuk istrinya Ji Ho. 
Se Hee bertanya," Apa kau marah karena aku sudah kelewatan?, aku bilang jangan bertingkah seperti istriku di depan orang lain?, dan karena aku menyuruhmu jangan bilang kita," kita" lagi?  Apa kau kesal?"
Ji Ho berkata iya.
Se Hee mengatakan," Aku tidak ingin menjadi bebanmu. Pernikahan kita berawal dari suatu kesepakatan yang akan berakhir. Karena kesepakatan itu kau menjadi punya tempat tinggal dan aku juga dapat untung yaitu uang sewa. Itu memang kesepakatan kita. Tapi nanti setelah kontraknya habis, mungkin kau malah yang menanggung kerugian daripada aku. Kau seorang wanita dan kau lebih mudah dariku. Karena itu, 
Orang mungkin menganggapmu dengan tidak baik. Makanya aku berfikir harus meminimalisir hubunganku denganmu. Aku juga berfikir kita harus menghindari melakukan kegiatan bersama. 
Ji Ho baru memahami ternyata semuanya hanya untuk dirinya, tentang apa yang terjadi nanti setelah pernikahan usai, bagaimana dampaknya nanti untuk dirinya. Se Hee memikirkan dirinya.  
Se Hee mengatakan, karena dia sudah berjanji pada ibu Ji Ho, aku tidak akan membuatmu dalam masalah. Untuk itu aku ingin menepati janji, kedepannya pun aku ingin menepati janji. 
Janji suci yang diucapkan Se Hee kepada ibu Ji Ho setelah upacara pernikahan. 

Dialog ungkapan perasaan yang sebenarnya dari Ji Ho 
Di kamar masing masing, Ji Ho menelpon Se Hee mengungkapkan isi hatinya..
Tentang bagaimana kehidupan Ji Ho sebagai asisten penulis yang di gaji awalnya 800rb won, meski ayahnya menyuruhnya berhenti menulis dan pulang kampung bertani. Tidak ada orang yang mengerti tentang pekerjaan menulisnya.
Awalnya Ji Ho mulai menulis tanpa berfikir ingin menjadi penulis hebat atau rencana menjadi penulis terkenal. Hanya kebetulan saja Ji Ho membaca sebuah naskah dan tak sadar, Ji Ho merasa gila karena menulis itu menyenangkan. Setiap hari menulis itu rasanya menyenangkan. 
Ji Ho berkata, "Lewat menulis aku tak berharap mendapat sesuatu atau membuat diriku menjadi hebat. Hal itu tak pernah terlintas dalam benakku. Karena itu aku... Aku takkan memikirkan apa yang terjadi padaku kelak dua tahun dari sekarang. Kalaupun aku memikirkannya mungkin sekarang aku tidak bisa menikah. 
Hanya saja sekarang aku cuma butuh kamar ini, dan aku suka betapa nyamannya aku di rumah ini, aku juga tidak ingin berpisah dengan si kucing, majikan rumahnya orang yang bisa diandalkan. Karena itu aku melakukannya.

Aku sesungguhnya suka menjadi bagian dari rumah ini. Jadi apapun yang terjadi kelak pada pernikahan kita, itu tidak penting bagiku. Aku bahkan tidak memikirkannya. Jadi sekarang jangan lagi bersikap kelewatan. Pintu kamarmu juga jangan di kunci.
Se Hee mengatakan setuju, iya, dan Se Hee menambahkan  "aku juga tidak ingin kau  memanggil ku majikan rumah. Orang lain nanti mengira kau hidup sendiri. Kalau di depan orang lain panggil aku suamimu, karena takutnya ada hal yang berbahaya yang bisa terjadi lagi. Jangan biarkan orang lain mengira kau hidup sendirian. Selama dua tahun kedepan kau merupakan bagian dari rumah ini bersamaku. 

Kemudian Ji Ho menanyakan bagaimana bisa menemukannya, lagi pula dia tidak memegang handphone?
Se Hee menemukan Handphone Ji Ho di halte Bus. Lewat Handphone JI Ho, Se Hee melihat gambar yang sama dengan postingan Bok Nam.
Akhirnya dia menuju ke tempat itu. Namun karena ada perbaikan jalan terpaksa Se Hee turun dari taksi berjalan selama 30 menit, di jalan dia terus berlari, bahkan dia melempar tas dan kemeja luarnya karena menghalangi langkahnya. Hingga akhirnya Se Hee berhasil menemukan Ji Ho.

Ji Ho tersenyum dan merasa betapa besar tanggung jawab Se Hee melindunginya. Ji Ho mengganti nama kontak dari Majikan Rumah menjadi Suami. Begitu juga dengan Se Hee, mengganti kontak nama dari Penyewa menjadi Istri. Cieeee...
Senyum bahagia nampak di wajah mereka. Meski Se Hee sebenarnya muka serius terus sih, hehehe...
Tidurnya nyenyak, keesokan harinya Ji Ho terbangun dan  tak lupa terus menatap nama Suami di kontaknya.Tanpa sengaja handphone memanggil Suami.. Hehehe...  Ji Ho kaget mendengar suara Se Hee di handphonenya segera dia bergegas keluar kamar. Ketemu lagi deh... 
(kangen yah, hehehe...) 
Mereka  berangkat bersama kerja. Di Bus mereka melihat berita pelaku penangkapan telah di tangkap oleh polisi. Ji Ho dan Se Hee lega.

Se Hee memperlihatkan kehebatannya bermain rubik, semua rekan kerjanya kagum kepadanya. Se Hee hanya butuh waktu 30 detik menyelesaikan rubrik menjadi sempurna.
Direktur Ma dan Bo Mi bertemu Se Hee. Se Hee dengan bangga bahwa dia sudah menghancurkan kaca spion motor Bok Nam. Direktur Ma dan Bo Mi nampaknya kaget. Lalu mereka menjelaskan kepada Se Hee pelaku sebenarnya  sudah tertangkap, ternyata pelakunya orang lain.
Orang itu memakai akun palsu atas nama Bok Nam karena Bok Nam selebriti jejaring sosial foto fotonya mudah di dapat. Betapa terperanjat nya Se Hee.

Ji Ho yang bekerja di kafe juga kaget melihat Bok Nam ada dan tidak dipenjara. Akhirnya Ji Ho dan Se Hee baru tahu kalau mereka salah faham selama ini. Bahkan betapa heran, dan tercengang Ji Ho ketika mengetahui ternyata Bok Nam adalah anak pemilik kafe. Wahhh...
Ji Ho dan Se Hee kena omelan dan kemarahan pemilik kafe, hehehe.... Mereka meminta maaf...
Bok Nam meluruskan kesalahpahaman yang terjadi kepada JI Ho dan Se Hee
Bok Nam tahu kalau mereka pasangan pengantin palsu, karena tingkah JI Ho dan Se Hee berbeda dari pasangan pengantin lainnya...
Bok Nam ternyata berada di Bus yang sama dan mendengar percakapan JI Ho dan Se Hee.
Bok Nam bekerja sebagai pekerja paruh waktu di tempat pernikahan. Dia melihat bagaimana pasangan ini terlihat kaku dan berbeda dari biasanya. Penggantinya canggung dan sangat kaku, beda dari yang lain.
Mengenai kunci inggris, Bok Nam bermaksud membuka botol minuman karena ingin nambah lagi minum.
Atas kebijaksanaan Bok Nam, Se Hee mengganti kaca spionnya dengan cara mencicil, hehehe...

Sementara itu Ji Ho, Ho Rang dan Soo Ji diundang oleh teman teman sekolahnya waktu SMA dulu. Ji Ho nampak senang dan tersenyum, kali pertama dia merasakan suasana begitu akrab. Ji Ho merasa setelah menikah dirinya bisa masuk dan nyambung dalam obrolan ringan dan canda teman temannya seputar suami dan urusan rumah tangga.
Mereka berpisah dan pamit, JI Ho dan Ho Rang berjalan bersama sambil memandang mantel  merah dan hitam yang di pasang di etalase.
Ji Ho menanyakan "kenapa kau ingin menikah?
Ho Rang mengatakan, aku hanya ingin menjalani kehidupan biasa seperti orang lain, punya suami, punya anak, aku ingin menceritakan ke teman teman tentang mertua dan rasanya membesarkan anak. Aku ingin punya mantel hitam yang bisa cocok dimana mana. Aku ingin menjadi seperti orang lain yang tidak menonjol. Aku ingin melakukan seperti yang orang lain lakukan dan berbagi cerita serupa itulah impianku. Bagiku Pernikahan adalah suatu hal yang membuktikan kalau aku baik baik saja, dan aku wanita sejati. Pernikahan itu seperti mantel hitam. 

Ji Ho pun pulang naik Bus, dia tersenyum senang rasanya menjadi bagian dari suatu tempat."...Ji Ho diterima dan disambut hangat oleh teman-temannya setelah menikah. 
Ji Ho tercengang melihat Sang Suami menunggu di halte Bus menanti kedatangan Ji Ho.
Karena Ji Ho sms berada di Bus, karena sudah malam Se Hee agak khawatir sebagai sesama penghuni rumah...begitu alasan Se Hee. ( Hehehe...) 

Ji Ho tersenyum dan sangat senang. Mereka pun berjalan bersama. 
Ji Ho menceritakan bagaimana pertemuannya dengan teman SMA. Dulunya tidak begitu dekat tetapi karena aku sudah menikah aku menjadi lebih dekat dengan mereka. Semacam berada dalam kelompok. Aku sudah lama tak merasa seperti itu. Sebenarnya perasaanku senang.
Se Hee menjawab dengan teori Maslow, kau harus memenuhi kebutuhan untuk merasa di miliki di suatu tempat, itu mengenai kebutuhan yang sia sia.
Ji Ho yang mendengarnya memandang heran dan merasa sangat kesal dengan pernyataan Se Hee. Dia memang kadang menjengkelkan ucap Ji Ho dalam hati. 

Akhirnya Won Seok melamar Ho Rang, dia memasangkan cincin di jemari Ho Rang yang masih tidur. Ho Rang sangat bahagia dilamar oleh kekasihnya yang sudah 5 tahun tinggal bersama nyawanya.
Won Sook juga kini bekerja pada perusahaan aplikasi Direktur Ma Sang Goo bersama Se Hee.

Direktur Ma Sang Goo kini mulai berkencan dengan Soo Ji, namun harus menandatangani kontrak perjanjian kencan selama 100 hari. Awalnya membuat Direktur Ma bingung, tidak menyetujui namun melihat daya tarik dan kecantikan Soo Ji, akhirnya dia sepakat dengan aturan Soo Ji.

Pasangan Se Hee dan Ji Ho kini sudah terbiasa melakukan pulang pergi kerja bersama...
Sehabis kerja Ji Ho menanti bus yang ditumpangi suaminya, begitu pun sebaliknya. senyum bahagia Ji Ho dan Se Hee, mereka pulang ke rumah bersama...
Turun dari Bus Ji Ho berjalan riang dan senang sekali, sambil menatap langit seolah melihat banyak bintang berkilau. Se Hee yang menatap langit di buat bingung, mana bintangnya... Hehehe...
Se Hee membuka bingkisan dari rekan kerjanya yang memberikan album pengantin JI Ho dan Se Hee. Se Hee membuka lembar demi lembar album pengantin. Ji Ho senang melihatnya, namun kelihatan sepi. Ji Ho mengungkapkan hanya punya 2 teman.
Se Hee berkata, "menurutku punya satu teman itu sudah lebih dari cukup dalam hidup ini." 
Ji Ho menanyakan, " bagaimana kalau soal cinta? Menurutku satu cinta juga sudah cukup dalam hidup ini." 
Se Hee berkata, "menurutku juga begitu. Dalam hidup ini, satu cinta sudah lebih dari cukup. 


Ji Ho terkesan mendengar penuturan Se Hee...dia sangat senang.
Di kamar Ji Ho tersenyum bahagia sambil memandang foto tampan sang suami.
Di kamar Se Hee membuka sebuah kotak, Di dalamnya berisi Formulir pendaftaran pernikahan 24 desember 2005. Suami : Se Hee, Istri : Jung Min. 

Ji Ho memegang Handphone chatting kepada sahabatnya Ho Rang dan Soo Ji.
Ji Ho : aku menyukai seseorang... Sahabatnya :Siapa?, 
Ji Ho : suamiku...    Sahabatnya : kau bercanda yah? Kau mau pamer yah... Hahaha.. 



Narasi Ji Ho
" Ho Rang pernah berkata, lebih baik bertemu pacar sebanyak mungkin. Seperti halnya bertemu agen hunian rumah. Ho Rang mengatakan, "Pria yang kau nikahi adalah cinta dan takdir hidupmu. Tapi menurutku," sejak aku masih kecil menurutku satu cinta dalam hidup ini sudah lebih dari cukup." Satu-satunya cinta dalam hidupku baru bermula."

Begitulah kisah cinta dalam hidup JI Ho bermula, dia mulai menganggumi sang suami yang bertanggung jawab dan melindunginya... Sikap Ji Ho mulai nampak kelihatan... Setelah mereka berdua membuka jati diri masing masing... 
Ji Ho yang periang, cerdas,  baik hati, ulet, asyik diajak cerita sangat cocok dipasangkan dengan Se Hee yang kalem, cerdas, kharismatik  namun sebenarnya perhatian dan bertanggung jawab.
Kehadiran  Ji Ho di sekitar Se Hee  mampu memecah kesunyian dan penyemangat bagi Se Hee... 
Meski Se Hee masih terkesan dingin, namun pasti Se Hee juga memiliki perasaan yang sama akan tetapi dia masih menahan diri. 
Entah siapa Jung Min yang pernah hadir dalam kehidupan Se Hee??? .. Wahhh... Masih tanda tanya besar... Mungkinkah itu yang membuat Se Hee menutup diri akan pernikahan...??? 

Episode Selanjutnya Because This is My First Life Update Episode 10

Jangan Lewatkan Episode Sebelumnya Because This is My First Life... 
Baca Juga : Curhatku Tentang Pernikahan Because This is My First Life

Annyeong Haseyo,... Kamsahamnida...Terima Kasih Sobat Kdrama... 
NO SPAM, Berikan Komentar yang relevan dengan pembahasan... 
NO COPAS TULISAN ...NO COPAS GAMBAR... HARGAI SEMANGAT PENULIS... 
Salam K Drama...FIGTHING, Berbahagialah Sobat... 






Postingan populer dari blog ini

Temperature of Love update 3

Hyun Soo dan Jung Sun kini bersama lagi...terlihat bahagia. Ikuti Yuk Kisahnya...  Kondisi keuangan Restoran Good Soup berangsur angsur sudah mulai membaik, berkat dukungan dana investasi Direktur Park. Beberapa waktu yang lalu Jung-Sun pernah tampil di sebuah acara tv, Star Favorit Dish, menu spesial Aktris Lee Dell Hee. Dia memenangkan kompetisi memasak tema masakan kesukaan sang Aktris, dengan juri sang Aktris sendiri. Dia memuji ketampanan Jung-Sun.dan memuji masakan Jung-Sun. Hak Cipta Gambar SBS Dia pun berkata, " Aku merasa seperti kembali ke usia 20 an lagi saat menjelajahi jalanan kota Paris bersama suamiku, melelahkan tapi aku merasa senang. Chef Jung-Sun berkata," Terima kasih,  inilah alasanku memasak. Aku ingin membuat orang bahagia meski hanya untuk sementara.  Setelah itu Jung Sun melakukan wawancara terbuka dengan media dan memposting fotonya. Jung-Sun yang tampan dan pandai memasak, dalam waktu singkat sosoknya menjadi terkenal. Banyak pengun