Karena ini Lamaran Pertamaku...
"Maukah kamu menikah denganku?"...itulah pertanyaan Se Hee kepada Ji Ho. Dalam kondisi menahan kantuk dan kurang istirahat kelelahan berjalan di terowongan panjang.
Terperanjat dan tak percaya dengan apa yang telah di dengarnya, apa???
Mata Ji Ho terbelalak, dia kaget dan heran. Se Hee berkata, "pura-pura saja tidak mendengarnya, lupakan yang kukatakan.
Hak Cipta Gambar TvN
Meski tak ada tempat yang dituju, Ji Ho pamit pulang, namun sudah larut malam Se Hee menahannya, dengan mengirimkan pesan," Aku kirim sms ini karena kau tidak akan dapat taksi jam segini, kata sandi rumahku masih seperti dulu".
Ji Ho membalas, "Aku akan berangkat besok dengan naik kereta pertama, Aku cuma numpang tidur disini sampai kereta bawah tanah besok beroperasi.
Se hee siap siap berangkat kerja mendengar suara dengkuran, dia tercengang dan membuka pintu kamar Ji Ho, nampak Ji Ho sedang tertidur pulas, suara dengkuran nya terdengar, hehehe...
(Kereta pagi pertama, ehmm... Se Hee baik juga yah, tanpa membangunkan Ji Ho dia kembali menutup pintu kamarnya)
Ternyata Ji Ho terbangun tepat jam 5 sore, Ji Ho mengira dirinya bangun jam 5 pagi, tidur hanya 2 jam badannya terasa segar kembali. Dia bangkit dan memberi makanan kucing, tiba tiba saja Se Hee datang dari kerja, barulah Ji Ho paham ternyata dia tidur selama 14 jam, ini sudah jam 5 sore, hehehe...
Se Hee berkata, Kau tidur nyenyak sekali, jadi aku tidak enak membangunkanmu. Sepertinya selama ini kamu tidak bisa tidur nyenyak beberapa hari terakhir ini, pasti di tempat tinggalmu kamu merasa tak nyaman."
Perut Ji Ho berbunyi, kelamaan tidur sih jadi laper... Hehehe
Se Hee dan Ji Ho makan Ramyon bersama...
Ji Ho terkesan dengan sikap baik Se Hee, akhir akhir ini sikap Se Hee baik padanya, dan mengajaknya menikah, Apa kamu suka padaku?,
Se Hee menjawab, "Aku butuh orang buat bersih bersih rumah, dan kau butuh rumah.
Aku butuh orang buat bayar sewa secara rutin dan kau butuh kamar tanpa bayar deposit. Bukankah kita berdua pasangan yang paling cocok untuk hidup bersama? Makanya aku mengajak untuk menikah.
Ji Ho balik menegaskan, "Kenapa harus menikah karena rumah? Bukankah menikah karena cinta dan kasih sayang.
Se hee berkata," Namun apa kau butuh cinta kasih sayang sekarang juga?", lebih dari sekedar tempat tinggal?"
Ji Ho berkata, "Sekarang tidak, tapi suatu hari nanti aku butuh itu.
Ji Ho pulang dengan baju piyama yang dikenakan kemarin, orang orang memandang aneh menyangka Ji Ho gila. Ji Ho menunggu sahabatnya di Halte Bus. Ji Ho menginap di rumah Soo Ji.
Esom nya, Ji Ho akhirnya mundur dan berhenti menulis naskah drama
Penulis Skenario Senior, sutradara, dan asisten sutradara mulai bertindak seenaknya hatinya bukannya meminta maaf karena ulah asisten sutradara yang hampir melakukan pelecehan seksual kepada Ji Ho, namun mereka menganggap tidak apa apa dan mereka adalah semua keluarga. Ji. Ho kecewa, sedih dan marah diperlakukan tidak adil oleh mereka.
Ini momen tersulit dalam hidup Ji Ho, berhenti menjadi penulis, dia menahan tangis, matanya merah, dan menahan rasa sakit didadanya. Kehilangan Pekerjaan dan Tidak Punya Tempat Tinggal.
Sahabatnya Ho Rang dan Soo Ji menghiburnya, bahkan Soo Ji menawarkan untuk tinggal bersamanya, namun Ji Ho sudah membuatkan tekad untuk pulang ke kampung halamannya di Namhae.
Ternyata koper merah Ji Ho yang berada di studio sutradara dikirimkan ke alamat Se Hee, Ji Ho segera datang mengambil barangnya. Namun tiba tiba...
Ibu Se Hee dan Se Hee lagi berdebat, ibunya marah karena Se Hee menggagalkan kencan buta, padahal dia cantik. Ibu Se Hee marah karena ayahnya akan menceraikan ibunya jika Se Hee tidak segera menikah.
Ji Ho yang mengintip dari balik pintu, nampak kaget melihat perdebatan ibu dan anak.
Setelah Ibu Se Hee pergi, Ji Ho menghampiri Se Hee
Ji Ho mengucapkan terimakasih karena telah menyewakan kamar yang bagus, dan dia bisa jadi ga menulis naskah drama pertamanya meski tidak berjalan lancar. Ji Ho mendoakan Se Hee semoga menikah dan mendapatkan wanita yang baik.
Se Hee berkata, " Bukan Pernikahan yang aku butuhkan tapi kamu. Aku mengajak untuk menikah karena kamu". Aku butuh wanita yang bisa menjamin membayar sewa bulanan, bukan Pernikahan.
Ucapan Se Hee karena dia membutuhkannya, membuat Ji Ho tercengang dan bangga. Tuk pertama kalinya ada orang yang membutuhkannya.
Narasi Ji Ho, "Aku tahu ini bukan saat yang tepat untuk jatuh hati padanya. Ini pertama Kalinya...
Keputusan Ji Ho sudah bulat, dia melangkahkan kaki ke terminal bersama tas travel merahnya, dia duduk di Terminal Bus.
Ji Ho menatap Koper merah miliknya yang selalu bersamanya...
Narasi Ji Ho, Padahal Koper ini awalnya masih mengkilap saat pertama kali ke Seoul. Apapun yang kulakukan begitu keras dalam hidup. Kapal kah aku kembali ke Nam Haeminseo dengan hal yang bisa dibanggakan?, lagipula dari awal tak ada memang tempat tujuanku.
Di Bus, Se Hee datang, sosok laki laki tinggi, tetap dan tampan menyarankan. Dia membawa naskah drama, sebenarnya Ji Ho sengaja tinggalkan di kamarnya karena merasa tidak ingin menulis lagi, Se Hee datang mengembalikan pada Ji Ho karena Ji Ho pasti membutuhkannya.
"Dialah orang pertama yang berkata dia membutuhkanku", karena Ji Ho merasa dibutuhkan oleh Se Hee dia berubah pikiran dan segera turun dari Bus menghampiri Se Hee..
Dengan terbaru buru karena sopir lagi kesal dan menunggu, Ji Ho berkata, "Maukah kamu menikah denganku?". Se Hee setuju dan berkata iya.
Ji Ho berlalu mengambil tas travel nya.
Se Hee berteriak, "Ada yang harus kutanyakan sebelumnya, Apa kebetulan kamu menyukaiku?"
Ji Ho berteriak, "Tidak"...
Demikianlah, lamaran kami dimulai.
Karena merasa dibutuhkan, Ji Ho menerima lamaran Se Hee.
Narasi Ji Ho sebelumnya," Aku dengar ada seseorang yang membutuhkanku seumur hidupku, di usia 20 an tahun aku bekerja keras untuk menjadi orang yang dibutuhkan. Tiap kali aku kesusahan, aku menyebrangi Jembatan Sungai Han. Ketika melihat lihat Sungai Han kukira mungkin setidaknya satu tempat yang membutuhkanku di kota besar ini. Begitulah yang kukira.
(Tanpa Ji Ho sadari, sebenarnya sudah ada ketertarikan dalam diri Ji Ho kepada Se Hee namun dia menjaga harga dirinya, begitu pula dengan Se Hee, mereka masih menjaga harga diri).
Setelah menikah nanti, Akankah rasa itu berkembang? , ataukah dibuang jauh jauh.. Bisa jadi mereka akan saling menyakiti karena memendam perasaan yang sama, namun sulit diungkapkan).
Selanjutnya "Because This is My First Life" Update episode 4 - 5
Jangan Lewatkan Episode Sebelumnya "Because This is My First Life"
"Maukah kamu menikah denganku?"...itulah pertanyaan Se Hee kepada Ji Ho. Dalam kondisi menahan kantuk dan kurang istirahat kelelahan berjalan di terowongan panjang.
Terperanjat dan tak percaya dengan apa yang telah di dengarnya, apa???
Mata Ji Ho terbelalak, dia kaget dan heran. Se Hee berkata, "pura-pura saja tidak mendengarnya, lupakan yang kukatakan.
Hak Cipta Gambar TvN
Meski tak ada tempat yang dituju, Ji Ho pamit pulang, namun sudah larut malam Se Hee menahannya, dengan mengirimkan pesan," Aku kirim sms ini karena kau tidak akan dapat taksi jam segini, kata sandi rumahku masih seperti dulu".
Ji Ho membalas, "Aku akan berangkat besok dengan naik kereta pertama, Aku cuma numpang tidur disini sampai kereta bawah tanah besok beroperasi.
Se hee siap siap berangkat kerja mendengar suara dengkuran, dia tercengang dan membuka pintu kamar Ji Ho, nampak Ji Ho sedang tertidur pulas, suara dengkuran nya terdengar, hehehe...
(Kereta pagi pertama, ehmm... Se Hee baik juga yah, tanpa membangunkan Ji Ho dia kembali menutup pintu kamarnya)
Ternyata Ji Ho terbangun tepat jam 5 sore, Ji Ho mengira dirinya bangun jam 5 pagi, tidur hanya 2 jam badannya terasa segar kembali. Dia bangkit dan memberi makanan kucing, tiba tiba saja Se Hee datang dari kerja, barulah Ji Ho paham ternyata dia tidur selama 14 jam, ini sudah jam 5 sore, hehehe...
Se Hee berkata, Kau tidur nyenyak sekali, jadi aku tidak enak membangunkanmu. Sepertinya selama ini kamu tidak bisa tidur nyenyak beberapa hari terakhir ini, pasti di tempat tinggalmu kamu merasa tak nyaman."
Perut Ji Ho berbunyi, kelamaan tidur sih jadi laper... Hehehe
Se Hee dan Ji Ho makan Ramyon bersama...
Ji Ho terkesan dengan sikap baik Se Hee, akhir akhir ini sikap Se Hee baik padanya, dan mengajaknya menikah, Apa kamu suka padaku?,
Se Hee menjawab, "Aku butuh orang buat bersih bersih rumah, dan kau butuh rumah.
Aku butuh orang buat bayar sewa secara rutin dan kau butuh kamar tanpa bayar deposit. Bukankah kita berdua pasangan yang paling cocok untuk hidup bersama? Makanya aku mengajak untuk menikah.
Ji Ho balik menegaskan, "Kenapa harus menikah karena rumah? Bukankah menikah karena cinta dan kasih sayang.
Se hee berkata," Namun apa kau butuh cinta kasih sayang sekarang juga?", lebih dari sekedar tempat tinggal?"
Ji Ho berkata, "Sekarang tidak, tapi suatu hari nanti aku butuh itu.
Ji Ho pulang dengan baju piyama yang dikenakan kemarin, orang orang memandang aneh menyangka Ji Ho gila. Ji Ho menunggu sahabatnya di Halte Bus. Ji Ho menginap di rumah Soo Ji.
Esom nya, Ji Ho akhirnya mundur dan berhenti menulis naskah drama
Penulis Skenario Senior, sutradara, dan asisten sutradara mulai bertindak seenaknya hatinya bukannya meminta maaf karena ulah asisten sutradara yang hampir melakukan pelecehan seksual kepada Ji Ho, namun mereka menganggap tidak apa apa dan mereka adalah semua keluarga. Ji. Ho kecewa, sedih dan marah diperlakukan tidak adil oleh mereka.
Ini momen tersulit dalam hidup Ji Ho, berhenti menjadi penulis, dia menahan tangis, matanya merah, dan menahan rasa sakit didadanya. Kehilangan Pekerjaan dan Tidak Punya Tempat Tinggal.
Sahabatnya Ho Rang dan Soo Ji menghiburnya, bahkan Soo Ji menawarkan untuk tinggal bersamanya, namun Ji Ho sudah membuatkan tekad untuk pulang ke kampung halamannya di Namhae.
Ternyata koper merah Ji Ho yang berada di studio sutradara dikirimkan ke alamat Se Hee, Ji Ho segera datang mengambil barangnya. Namun tiba tiba...
Ibu Se Hee dan Se Hee lagi berdebat, ibunya marah karena Se Hee menggagalkan kencan buta, padahal dia cantik. Ibu Se Hee marah karena ayahnya akan menceraikan ibunya jika Se Hee tidak segera menikah.
Ji Ho yang mengintip dari balik pintu, nampak kaget melihat perdebatan ibu dan anak.
Setelah Ibu Se Hee pergi, Ji Ho menghampiri Se Hee
Ji Ho mengucapkan terimakasih karena telah menyewakan kamar yang bagus, dan dia bisa jadi ga menulis naskah drama pertamanya meski tidak berjalan lancar. Ji Ho mendoakan Se Hee semoga menikah dan mendapatkan wanita yang baik.
Se Hee berkata, " Bukan Pernikahan yang aku butuhkan tapi kamu. Aku mengajak untuk menikah karena kamu". Aku butuh wanita yang bisa menjamin membayar sewa bulanan, bukan Pernikahan.
Ucapan Se Hee karena dia membutuhkannya, membuat Ji Ho tercengang dan bangga. Tuk pertama kalinya ada orang yang membutuhkannya.
Narasi Ji Ho, "Aku tahu ini bukan saat yang tepat untuk jatuh hati padanya. Ini pertama Kalinya...
Keputusan Ji Ho sudah bulat, dia melangkahkan kaki ke terminal bersama tas travel merahnya, dia duduk di Terminal Bus.
Ji Ho menatap Koper merah miliknya yang selalu bersamanya...
Narasi Ji Ho, Padahal Koper ini awalnya masih mengkilap saat pertama kali ke Seoul. Apapun yang kulakukan begitu keras dalam hidup. Kapal kah aku kembali ke Nam Haeminseo dengan hal yang bisa dibanggakan?, lagipula dari awal tak ada memang tempat tujuanku.
Di Bus, Se Hee datang, sosok laki laki tinggi, tetap dan tampan menyarankan. Dia membawa naskah drama, sebenarnya Ji Ho sengaja tinggalkan di kamarnya karena merasa tidak ingin menulis lagi, Se Hee datang mengembalikan pada Ji Ho karena Ji Ho pasti membutuhkannya.
(Se Hee perhatian juga yah)
Ji Ho menatap kepergian Se Hee dari balik kaca Bus,"Dialah orang pertama yang berkata dia membutuhkanku", karena Ji Ho merasa dibutuhkan oleh Se Hee dia berubah pikiran dan segera turun dari Bus menghampiri Se Hee..
Dengan terbaru buru karena sopir lagi kesal dan menunggu, Ji Ho berkata, "Maukah kamu menikah denganku?". Se Hee setuju dan berkata iya.
Ji Ho berlalu mengambil tas travel nya.
Se Hee berteriak, "Ada yang harus kutanyakan sebelumnya, Apa kebetulan kamu menyukaiku?"
Ji Ho berteriak, "Tidak"...
Demikianlah, lamaran kami dimulai.
Karena merasa dibutuhkan, Ji Ho menerima lamaran Se Hee.
Narasi Ji Ho sebelumnya," Aku dengar ada seseorang yang membutuhkanku seumur hidupku, di usia 20 an tahun aku bekerja keras untuk menjadi orang yang dibutuhkan. Tiap kali aku kesusahan, aku menyebrangi Jembatan Sungai Han. Ketika melihat lihat Sungai Han kukira mungkin setidaknya satu tempat yang membutuhkanku di kota besar ini. Begitulah yang kukira.
(Tanpa Ji Ho sadari, sebenarnya sudah ada ketertarikan dalam diri Ji Ho kepada Se Hee namun dia menjaga harga dirinya, begitu pula dengan Se Hee, mereka masih menjaga harga diri).
Setelah menikah nanti, Akankah rasa itu berkembang? , ataukah dibuang jauh jauh.. Bisa jadi mereka akan saling menyakiti karena memendam perasaan yang sama, namun sulit diungkapkan).
Selanjutnya "Because This is My First Life" Update episode 4 - 5
Jangan Lewatkan Episode Sebelumnya "Because This is My First Life"
Buka Juga : Curhatku Tentang Sebuah Tulisan
KAnnyeong Haseyo,... Kamsahamnida...
Terima Kasih telah membaca di blog ini sista pembaca Kdrama...
NO SPAM, Berikan Komentar yang relevan dengan pembahasan...
NO COPAS... HARGAI SEMANGAT PENULIS...
Salam K Drama... FIGTHING SIST