Langsung ke konten utama

Judul Kdrama

Review Kdrama Hwayugi or Korean Odyssey

Woman of Dignity "Curhatku"

Curhatku tentang drama ini
Drama kehidupan, ada sedih, ada canda, ada tawa, ada luka.
penulis naskah drama ini sangat luar biasa mengangkat tema tentang kebahagiaan... Kehidupan yang Bahagia.

Oia  pakaian yang dikenakan Kim Hee Seon cantik dan keren yah,  semakin menambah kecantikannya.

Apa sih kebahagiaan itu?  Apa kebahagiaan itu di ukur dengan banyaknya uang yang dimiliki? Harta?  Ataukah banyaknya, pakaian, tas, sepatu bermerek..? Kebahagiaan bukanlah dari uang, yang menganggap uang adalah raja, uang adalah segalanya.


Kebahagiaan sejati adalah akhlak yang mulia, yaitu rasa syukur. BERSYUKUR... 
Seperti keberadaan sang mentari  menjadi cahaya bagi dunia, ketika kita tulus berbuat baik, memberikan penghargaan kepada seseorang, rendah hati dan melakukan apa yang kita inginkan atau cita citakan sesuai dengan batas norma hukum tanpa mengambil hak atau merugikan orang lain.

Setiap orang memiliki harga diri, membutuhkan penghargaan. Kaya atau miskin semuanya ingin dihargai. Park Bok Ja dengan latar belakang kemiskinan dan hidup di panti asuhan tumbuh liar seperti preman. Dia  membutuhkan cinta kasih dan ketulusan. Ini yang dia temukan dari sosok Woo Ah Jin. Woo Ah Jin menghargai setiap orang dengan tulus dan mau berbagi.
Ini yang dirasakan Park Bok Ja ketika pertama kali bertemu Woo Ah Jin,  Bagaimana pertemuan Pertama mereka...

Waktu itu di sebuah hotel  mewah, (Ah Jin belum mengenal Bok Ja). Ah Jin minta tolong kepada pelayan hotel Park Bok Ja untuk laundry pakaian nya yang terkena noda anggur.  Sehabis laundry. Sebagai balasan atas jasa Bok Ja, Ah Jin menitipkan kepada resepsionis ucapan terimakasih dan memberikan sekotak hadiah. Bok Ja menerimanya dan mengingatnya dengan penuh kekaguman. Bahkan tulisan tangan Ah Jin masih tersimpan dengan rapi di barang peninggalan BokJa.
tulisan Ah Jin... "Noda anggur telah dibersihkan, Terimakasih banyak atas cuciannya. Bersyukurlah dimanapun kau berada. 
Awal Bok Ja menganggap Ah Jin istimewa.
Narasi Bok Ja, "Alasan menyukainya lebih banyak karena dia tidak jahat seperti orang kaya lainnya yang pernah kulihat dalam hidupku. Dia cukup anggun untuk mengulurkan tangannya pada orang-orang yang tidak cocok dengannya. Inilah alasanku menganggapnya istimewa. 

Ah Jin memberikan penghargaan kepada siapa saja tanpa memandang status.
Sikapnya santun,  Asisten Rumah tangga nya dan asisten pribadi diperlakukan dengan layak, Ah Jin tidak memerintah, namun selalu berkata, "Tolong, terimakasih. Aku mengharapkan bantuanmu. Bisakah kamu menolongku, sambil memegang tangan dan menatap mata yang bersangkutan. 
Ah Jin sukarela memberi hadiah sebagai ungkapan terimakasihnya, sehingga orang yang bekerja dengannya merasa nyaman dan setia kepadanya. 

Setelah memiliki semua apakah Park Bok Ja bahagia??? Mengambil yang bukan haknya tentu saja membuatnya semakin bersalah...
Tidak, dia merasa kosong dan hampa. Dia ingin bahagia seperti Woo Ah Jin.
Narasi Bok Ja, "apa yang harus kulakukan untuk bahagia? Apa yang harus kulakukan agar bahagia? Aku tidak senang sama sekali."

Bok Ja melihat dari balik jendela Woo Ah Jin yang tersenyum bahagia.
Woo Ah Jin meninggalkan semuanya turun dari tahta namun di tempat lain dia makin bersinar, tersenyum bahagia.. Karena pancaran hatinya yang tulus atau aura nya semakin berkilau dengan sikapnya yang tulus dan terpuji.
Narasi Bok Ja, "Dia kehilangan segalanya, dia masih percaya diri dalam segala hal, aku memiliki segalanya sekarang, namun aku sama sekali tidak percaya diri. Apa yang harus kulakukan agar menjadi dia?  Mengapa aku tidak bisa tersenyum dan tertawa seperti dia? Mengapa??? 
Penawaran Ah Jin untuk mengembalikan semuanya seperti semula dan kembali ke sisi Tuan Ahn, Bok Ja terima.. 
Bok Ja datang kembali, "Dapatkah kamu membuatku menjadi sepertimu, buatlah aku menjadi sepertimu. Aku ingin menjadi Woo Ah Jin. Aku akan membantu Tuan Ahn hidup juga. 

Ah Jin siap membantu Bok Ja meraih mimpinya dan mewujudkan keinginannya menjadi seperti Woo Ah Jin. 
Narasi Ah Jin, " aku penasaran, aku tidak yakin mengapa dia mengalami perubahan hati secara tiba tiba, Mengapa dia memutuskan untuk kembali dengan mudah? Apa yang membuat hatinya tergerak untuk melakukannya? Saat dia kembali, dunia sudah curiga padanya, semua orang menaruh curiga padanya." 


Setelah mendapatkan segalanya, Bok Ja kembali ke rumah Tuan Ahn ingin hidup seperti Woo Ah Jin...ingin hidup bahagia seperti Ah Jin. Namun nasib berkehendak lain pada akhirnya dia tewas di tangan Woon Gyu (cucu Tuan Ahn). Sebelum meraih impiannya menjadi seorang pelukis, keinginannya menjadi Bahagia..

Woo Ah Jin mengetahui Woon Gyu pelaku pembunuhan dari catatan harian berbahasa Inggris putrinya, dan putrinya sendiri mengaku kalau Woon Gyu oppa tidak berada di Amerika.
"Sepupuku meneleponku larut malam ketika aku tidur.  "Aku akan membunuh iblis malam ini. Aku menduga setelah dia menyelesaikan ujian masuk universitas, dia memanjakan dirinya dengan bermain game, tampaknya misinya adalah untuk  membunuh iblis karakter dalam permainan yang dimainkannya."

Woo Ah Jin sangat sedih dengan apa yang terjadi dan merasa bersalah terhadap keluarga mantan suaminya. Dia menelpon meminta maaf dan menyesali dengan sangat perbuatannya.. Air mata kesedihan mengalir tak terhingga...
"Akulah yang memperkenalkan pelukis itu ke kamu. Dan Akulah yang mengenalkan wanita itu (Bok Ja) ke ayah (tuan Ahn).
Mantan suaminya berkata, "kamu tidak salah, itu adalah kesalahan orang yang membuat pilihan yang salah. 

Woo Ah Jin 
Woo Ah Jin  kelihatan tegar, namun ada saat saat tertentu berada  dalam kondisi lemah, tak berdaya. Entah apa yang terjadi tanpa kehadiran pengacara di masa tersulitnya.

Saat saat mengharukan dalam hidup Woo Ah Jin.. Ada rasa sakit, sedih, marah, kecewa, tak percaya dan frustrasi menyatu menjadi satu.
Menyelidiki perselingkuhan suaminya


Drop harus di bawa ke Rumah Sakit, syukurlah ada pengacara ganteng dan baik hati yang setia membantu dan menemani...

Kebersamaan mereka mulai terasa nih....(ini pasca bercerai)

Woo Ah Jin Seorang ibu yang mendidik dan mengasuh putrinya dengan bijaksana, penuh cinta kasih. Putri kecilnya tumbuh menjadi anak yang berbakti, berhati hangat, pandai dan bahkan kerap kali menesehati sang ayah.
Pernah putri kecilnya  berkata kepada sang ibu, "Ibuku sangat baik hati, namun karena kecantikannya, orang orang hanya melihat penampilan fisik saja. Kebaikan hatinya tertutupi oleh kecantikannya. 


Harus pisah tuk sementara,  dia  menitipkan putrinya Ji Hoo ke rumah neneknya (ibu Ah Jin), nih adegan bikin air mata jatuh tak terasa...
Percakapan putrinya..
Ji Hoo berkata, "Ibu tidak harus begitu kuat karena ibu orang dewasa atau karena ibu berada di depan putrimu. Jika ingin menangis, menangis saja tidak apa apa menangis. Ingat ibu, aku selalu disisimu. 

Ketika Ji Hoo bersama Sang Ayah...
Ayahnya membujuk Ji Hoo untuk mengubah hati Sang Ibu Ah Jin, ayahnya ingin tinggal bersama Ah Jin dan putrinya selamanya. Namun Ji Hoo berkata, "ayah ingat cerita putri salju, dalam cerita itu Ratu selalu mengulangi kesalahan yang sama. Pertama mencoba membunuh putri salju dengan menggunakan pemburu, kemudian dengan racun apel.
" Tapi orang orang mengulangi kesalahan yang sama, itulah mengapa Ibu tidak bisa mempercayai kau lagi ayah. Ayah membuat kesalahan terlalu besar. Aku tidak bisa hanya memikirkan diriku sendiri dalam masalah ini. Ketika aku memikirkan ibu, aku tidak bisa memikirkan permintaanmu. Ibu sudah memberikan kesempatan tapi kamu tidak berbalik dari kesalahanmu ayah. 

Putrinya begitu bijaksana menesehati Sang Ayah.
Pertemuan selanjutnya,
Ji Hoo berkata, "Ayah ingat cerita Lion King, masa lalu bisa menyakitkan, tapi bagaimana aku melihatnya kau bisa lari darinya atau belajar darinya. Aku harap ayah bisa belajar dari masa lalu dan di masa depan jadilah cukup bijak untuk membedakan hal hal mendasar dalam hidup. 
Sang Ayah berkata, putriku kamu betul betul seperti ibumu. 
Hehehehe...

Ji Hoo bertemu dengan Pengacara ibunya,
Ji Hoo : "Ayah dan ibu berakhir seperti itu, tapi aku sangat mencintai ayahku. Aku pikir kau dan aku bisa bergaul dengan baik asalkan ahjussi mengerti itu."
Pengacara :" Kau mengerti bahwa aku ingin mendekati ibumu bukan? 
Ji Hoo : "aku lega setelah bertemu denganmu. Kau memiliki pandangan yang baik." 
Pengacara : "Diantara semua anak yang berusia 11 tahun yang pernah kutemui dalam hidupku kau yang paling dahsyat. 


Kehidupan Ji Hoo berbanding terbalik dengan kehidupan sepupunya Ahn Woon Gyu, kekurangan cinta kasih dari keluarga terutama ayah dan ibunya. Sosok Ayah yang emosional, pemarah. Sang Ibu sering berkata kasar, dan selisih faham dengan sang ayah. Menyebabkan Woon Gyu terkena tekanan bathin, hidupnya terganggu dengan segala perselisihan di rumah. Rumah menjadi tidak aman baginya. Di tambah kehadiran Park Bok Ja yang pernah mengancam dan melakukan teror terhadapnya, menyebabkan Woon Gyu marah,  depresi dan rapuh. Bahkan menganggap Park Bok Ja adalah Iblis.


Pernah suatu hari  dari balik pintu dia mendengar pembicaraan ibunya meminta ayahnya tidak kembali ke Amerika sebelum membunuh Park Bok Ja,, ibunya meminta  ayahnya memperoleh kembali apa yang menjadi hak ayahnya.

Inilah yang memicu Woon Gyu melakukan tindak kriminal.  Tanpa kehangatan sebuah keluarga khususnya sang Ibu tidak memberi kenyamanan dan perlindungan kepada Woon Gyu.
Setelah mengambil kehidupan orang lain yakni membunuh Bok Ja, apa yang dilakukan Woon Gyu???
Berdiam diri di kamar, ketakutan dan depresi. Terkena gangguan mental. Ibunya hanya bisa menangis menatap kepergian anaknya ke Rumah Sakit. Bahkan ayahnya masuk penjara, demi melindungi sang anak.

Apakah kekuasaan dan harta membahagiakan mereka...?, Justru  menjadi racun, apalagi ketika diperebutkan yaitu saling menyakiti,  pada akhirnya semua hanya semu, perasaan akan menjadi hampa. Tinggal kesedihan, rasa sakit dan luka hati yang dalam, bahkan bisa membawa kematian.

Drama ini ditutup dengan Woo Ah Jin berada di sebuah taman bunga yang indah berkata kepada sang guru yoga, 
"Aku sangat bahagia akhir akhir ini. Sehari hari sangat bahagia. Kebahagiaan itu seperti sinar matahari. Ada begitu banyak orang di dunia ini yang malang berfikir bahwa matahari pagi hanya mengganggu tidur mereka. Kebahagiaan itu seperti Sinar Matahari. Bersyukur tanpa henti jika kau berfikir bahwa itu membuka pagi yang baru. Aku hanya akan menikmati barang gratis yang dunia beri."

Semua orang mengharapkan kebahagiaan, mengharapkan sesuatu yang tidak mereka miliki. Hidup kita dimulai dengan asumsi yang kuat "kita perlu memiliki lebih banyak lagi kebahagiaan. Tapi hidup kita tidak pernah di mulai atau berakhir seperti yang kita inginkan. Ini adalah ceritaku, tetapi itu juga cerita tentang dia yang memimpikan menjadi diriku. 

Baca Juga :  


Annyeong Haseyo,... Kamsahamnida... 
Terima Kasih telah membaca di blog ini sista pembaca Kdrama... 
NO SPAM Berikan Komentar yang relevan dengan pembahasan... 
Mohon NO COPAS... HARGAI SEMANGAT PENULIS... 
Salam K Drama... FIGTHING SIST .. 



Postingan populer dari blog ini

Temperature of Love update 3

Hyun Soo dan Jung Sun kini bersama lagi...terlihat bahagia. Ikuti Yuk Kisahnya...  Kondisi keuangan Restoran Good Soup berangsur angsur sudah mulai membaik, berkat dukungan dana investasi Direktur Park. Beberapa waktu yang lalu Jung-Sun pernah tampil di sebuah acara tv, Star Favorit Dish, menu spesial Aktris Lee Dell Hee. Dia memenangkan kompetisi memasak tema masakan kesukaan sang Aktris, dengan juri sang Aktris sendiri. Dia memuji ketampanan Jung-Sun.dan memuji masakan Jung-Sun. Hak Cipta Gambar SBS Dia pun berkata, " Aku merasa seperti kembali ke usia 20 an lagi saat menjelajahi jalanan kota Paris bersama suamiku, melelahkan tapi aku merasa senang. Chef Jung-Sun berkata," Terima kasih,  inilah alasanku memasak. Aku ingin membuat orang bahagia meski hanya untuk sementara.  Setelah itu Jung Sun melakukan wawancara terbuka dengan media dan memposting fotonya. Jung-Sun yang tampan dan pandai memasak, dalam waktu singkat sosoknya menjadi terkenal. Banyak pengun